BANDUNG – Ditengah bertebarannya spanduk dan banner yang memperkenalkan wajah dan jargon sosialisasi dari puluhan orang bakal calon Walikota Bandung di sisi dan simpang jalan kota, ada satu orang yang memasang wajahnya di reklame dibeberapa titik utama Kota Bandung dengan tulisannya yang unik, Ujang Koswara Bukan Calon Walikota BDG dengan tagline-nya ukologi.com.
Tidak sedikit warga masyarakat yang bertanya dan penasaran, siapa dan apa tujuan Ujang Koswara memasang reklame seperti itu.
Ditemui oleh pewarta sorotindonesia.com seusai acara Ngusik Sedetik yang digelar oleh Kamal Nuryadin beberapa waktu lalu di cafe The Panas Dalam, Kota Bandung, Ujang Koswara yang akrab dengan panggilan Uko ini menjelaskan maksudnya memasang reklame itu, “Pertama, supaya masyarakat mempunyai pembanding, yang bukan calon walikota, begini kiprahnya, tinggal buka ukologi.com. Saya sendiri baru main di medsos sekitar 2 bulan. Daripada saya memasang baligo (reklame) tapi tidak punya konten kan tidak bagus, jadi yang beneran calon harus lebih bagus dong,” sentil Ujang Koswara.
“Kedua, ayo pasang sosialisasi media luar ruang itu harus yang benar, jangan sareukseuk (tidak enak dipandang), nempel dimana-mana. Untuk membuat yang benar itu harus berkorban, makanya saya pasang baligo di tempatnya. Memang bayar pajak dan lain sebagainya, tapi saya senang, edukasi sekaligus dalam rangka meramaikan pesta demokrasi. Sentilan supaya berkarya, ruh-nya kan di aktifitas karya, calon walikota itu seperti itu,” jelas pria asal Garut yang pernah tinggal didaerah Cicadas dan kini aktif dibidang pemberdayaan masyarakat marjinal ini.
Diakui oleh Ujang Koswara, semenjak ia memasang reklame tersebut, tiap harinya ada ribuan viewers berkunjung ke web page ukologi.com, darisitu orang jadi tau kiprahnya sebagai pegiat produk energi. Diantaranya produk Limar (Listrik Mandiri Rakyat) dan Kompor Hawuko, singkatan dari Hawu (tungku) Uko, kompor yang dirakit sederhana dan berbahan bakar sampah kering yang sekaligus bisa menghasilkan daya listrik. “Saya jadi banyak undangan jadi pembicara di seminar atau diskusi publik,” ujar Ujang sambil tersenyum. “Bahkan saya sempat dihubungi oleh pihak dari Singapura, dan dari Singapura itu yang membantu masyarakat sekitar Saguling untuk dipasangi Limar, karena ada puluhan rumah disana yang belum teraliri oleh listrik,” aku Ujang.
Dikesempatan wawancara itu, sosok pria humoris yang sempat mengabdikan diri didunia pendidikan perguruan tinggi tersebut menerangkan, “Dengan sosialisasi Limar yang produknya dikerjakan dengan cara pemberdayaan masyarakat, klien saya saat ini sudah di beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia. Dan kami pernah mendapat kehormatan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke rumah untuk program Indonesia Terang, terang rumahnya, terang masa depannya, terang kehidupannya,” jelasnya.
Saat ditarik ke pembicaraan politik oleh wartawan terkait dengan suksesi kepemimpinan Kota Bandung kedepan, Ujang Koswara menuturkan, “Sepeninggal Kang Emil nanti (Ridwan Kamil), menurut saya kesenjangan kepemimpinan menjadi terlalu jauh. Tolong saya dijadikan standar minimal,” ujarnya sambil tertawa. Ia pun tidak menampik bila ada desakan kepada dirinya untuk maju menjadi salasatu kontestan Pilwalkot Bandung. [St]