SEMARANG – Curah hujan yang cukup tinggi di daerah selatan Kota Semarang memicu jebolnya tanggul dan mengakibatkan banjir bandang yang melanda Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Musibah yang terjadi pada hari Rabu sore, mengakibatkan RT 2 dan 3 RW 3 Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang terdampak banjir.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Bencana Alam, Juriah, mengatakan musibah tersebut perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah kota, khususnya dari dinas sosial yang memiliki tenaga sukarela Tagana.
“Dinas Sosial Kota Semarang telah berkoordinasi dengan dinas sosial propinsi dan muspika serta unsur-unsur terkait untuk memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah” Kata Juriah saat mendampingi personil Tagana melakukan assessment ulang sore ini (24/11/2017).
“Atas kejadian ini kami berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan respon bencana, dan sudah dinyatakan perlu ada dapur umum untuk sementara waktu agar warga yang terkena musibah banjir bandang ini sedikit berkurang bebannya. Dari hasil pengamatan dan pendataan, dimungkinkan besok pagi akan diadakan kerja bakti untuk membersihkan rumah warga dan terutama fasilitas umum yang ada,” terang wanita yang menjadi koordinator Tagana tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Tommy Yarmawan Said menyatakan bahwasanya kinerja dinas sosial semakin jelas dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat, “Atas musibah tersebut kami merasa prihatin dan memang perlu penanganan yang serius. Dalam hal kebencanaan ini ada Kepala seksi perlindungan sosial bencana alam yang sekaligus menjadi koordinator Tagana,” jelas Tommy.
“Alhamdulillah, kita semua perlu bersyukur atas kinerja yang nyata ini dan juga keterlibatan semua unsur yang ada dalam penanganan bencana banjir di Mangkang ini.” pungkasnya.
Kronologi Banjir Bandang di Mangkang Semua Potensi Bersinergi
Pada sore hari (22/11) sekira jam 17.00 hujan yang lebat turun merata di wilayah Kota Semarang. Berselang satu jam, hujan mulai reda akan tetapi luapan air terjadi disekitar pemukiman. Warga setempat dibantu potensi yang ada berusaha menyelamatkan barang-barang di rumah mereka yang mulai dipenuhi oleh puing-puing kayu dan sampah yang ikut terhanyut dalam aliran air.
Setelah luapan air mulai mereda, warga berusaha membersihkan lingkungan dari puing-puing tertinggal yang terbawa hanyut bersama banjir.
Berdasarkan informasi yang masuk di beberapa frekuensi potensi kebencanaan, seluruh potensi dengan cepat dan sigap segera merapat bersiap melakukan evakuasi dan pertolongan pertama bila mana dibutuhkan. Hingga malam hari seluruh potensi kebencanaan bersiaga di lokasi dekat tanggul yang jebol.
Semua potensi secara sinergis terlibat dalam penanggulang banjir. Koramil 14 Kodim 0733/BS Semarang, BASARNAS, BPBD KOTA SEMARANG, PMI Kota Semarang, Banser Siaga Bencana. Bahkan SATPOL PP dan Muspika turut berpartisipasi dalam menangani musibah tersebut. Menurut assesment data lanjutan musibah tersebut mengakibatkan kurugian material berupa tanggul jebol sekitar 20 meter, 76 rumah warga terendam air bah. Kedalaman air kurang lebih 50 cm disertai sedikit arus juga mengakibatkan beberapa rumah warga rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. [Rifqi]