MANADO, sorotindonesia.com – Ambassador of Representative Taiwan bersama tim yang dipimpin oleh Mr. Johny Chen, didampingi Direktur TETO, Mr. William Hzu, bertemu dengan Walikota Bitung, Ir. Maurits Mantiri, MM., pada hari Sabtu (23/9/2023) lalu. Kedatangan rombongan dari Taiwan ini tentu membawa angin segar bagi dunia investasi bagi khususnya Kota Bitung di bidang usaha perikanan laut.
Belum lagi baru-baru ini Kota Bitung menjadi pelabuhan ekspor perdagangan rokok ke Filipina yang ditandai seremonial perdana dengan nilai ekspor sebesar USD515.900 yang dilaksanakan pada bulan Juli 2023.
Hal ini tentu akan membuka peluang semakin lebar pintu gerbang investasi dan perdagangan Asia Pasifik di provinsi yang berada di ujung telunjuk pulau Sulawesi tersebut selama kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang pondasinya sudah mulai dibangun sejak Gubernur SH Sarundayang, diantaranya melalui konsep ekonomi biru dan ekonomi hijau, selain dukungan program KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Bitung yang ditargetkan pada tahun 2030 mendatang menghimpun investasi sebesar Rp32,89 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 34 ribu orang.
Tokoh nasional asal Sulut, Irjen Pol (Purn) Dr Ronny F. Sompie, S.H.,M.H., turut menyambut baik melihat gairah ekonomi yang mulai terasa di wilayah Sulut pasca pandemi Covid-19.
“Sulawesi Utara memiliki potensi keuntungan yang luar biasa dari sisi sumber daya alam, letak geografis, juga sumber daya manusia yang ditunjang oleh infrastruktur yang cukup memadai untuk kegiatan produksi dan perdagangan,” ucapnya kepada sorotindonesia.com, (22/9/2023) lalu di Jakarta.
Masuknya pengusaha dari luar negeri untuk berinvestasi langsung ke daerah nyiur melambai ini, lanjutnya, merupakan peluang besar bagi Sulut untuk menjadi pintu gerbang ekonomi kawasan Asia Pasifik.
“Hadirnya kembali investor di bidang perikanan ke Sulut, kedepannya tentu akan turut berdampak pada nelayan yang berada di Nusa Utara, baik di Sitaro, Sangihe maupun Talaud. Perlu juga menjadi torang pe perhatian terhadap para nelayan di Nusa Utara tersebut untuk bisa menyelaraskan hasil tangkapannya guna kebutuhan produksi industri perikanan di Bitung,” jelas Ronny Sompie.
Sampai saat ini, hasil tangkapan ikan para nelayan di Sitaro, Sangihe dan Talaud di areal laut di bagian utara Sulawesi Utara, seperti tuna, cakalang, tongkol dan sejenisnya sulit untuk diperjualbelikan demi kesejahteraan para nelayan dan keluarganya karena fasilitas pendukung yang masih terbatas.
“Sebagai sebuah provinsi di perbatasan, Sulawesi Utara seyogyanya mendapatkan perhatian dari negara berupa APBN untuk membangun rakyat di perbatasan, khususnya nelayan yang membutuhkan cold storage dan sebagainya,” pungkas Ronny Sompie, bakal Calon Legislatif DPR RI Partai Golkar dari daerah pemilihan Sulut, yang sempat berkunjung ke Nusa Utara dan menyapa warga disana pada pertengahan bulan Agustus tahun 2023 ini.
Sulawesi Utara Siap Menjadi Pusat Perdagangan Serta Perlintasan Barang dan Orang
Kesempatan pemberitaan sebelumnya, Ronny Sompie mengaku sudah memetakan potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara.
“Selama bertugas (Polri dan ASN), saya menyambangi banyak wilayah di nusantara ini, dan meski banyak bekerja di Jakarta, saya juga memperhatikan kampung halaman di Sulawesi Utara,” ujarnya.
Dijelaskannya panjang lebar bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi besar menjadi hub pintu gerbang perlintasan orang dan barang yang dampak ekonominya bisa terasa bukan hanya oleh masyarakat Sulawesi Utara, namun juga oleh daerah lainnya di Indonesia bagian tengah dan timur, terlebih dengan adanya IKN.
“Jadi begini, selama ini Sulawesi Utara belum dilihat sebagai pintu gerbang bagi perlintasan barang dan perlintasan orang, dari luar negeri ke Indonesia maupun sebaliknya. Karena saat ini lebih banyak ke Jakarta, Bali, Medan, Batam, yang dekat dengan Asia Tenggara. Namun dari Asia Timur tentu lebih dekat ke Sulawesi Utara termasuk dari Asia Pasifik. Nantinya juga IKN akan terbangun, maka transitnya bisa berpeluang melalui Manado, kemudian menggunakan penerbangan domestik ke IKN dan daerah lainnya,” jelas Ronny Sompie.
Menurut penerima tanda kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI Joko Widodo tahun 2019 ini, peluang tersebut tentu harus diperjuangkan bersama.
“Jadi bisa mengembangkan pariwisata dan sektor ekonomi lainnya, membagikan kesejahteraan untuk masyarakat dari pembangunan Sulut, yang diharapkan Sulut kedepannya bisa bersaing dengan Singapura dalam hal hub airport dan hub seaport,” pungkas Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie, SH., M.H.*