Terkait pengembangan wisata, dirinya telah menyiapkan program tata ulang desain kandang dan rencana program selama 5 tahun.
“Untuk saat ini kita belum bisa bicara banyak karena harus menunggu persetujuan dari Wali Kota, nah ini kan masih masa peralihan, tapi sudah kita siapkan rencana sampai 5 tahun,” ungkapnya.
Tambah Koleksi Satwa
Selain berbagai even menarik, Semarang Zoo juga akan menambah koleksi satwa agar wisata Semarang menjadi semakin ramai, terutama pada libur akhir pekan dan hari libur nasional.
“Orang utan betina, sepasang sitatunga, sepasang pelikan dan 4 kapibara, iguana, gecko, breded dragon dan landak mini,” ungkapnya.
Kapibara besar (Hydrochoerus hydrochaeris), Sitatunga atau marshbuck (Tragelaphus spekii), Landak susu atau landak mini (Erinaceinae), dan Gecko atau Gekkonidae.
Sebagai informasi, saat ini Semarang Zoo masih memiliki seekor burung Pelikan (Pelecanus conspicillatuas), dan tiga ekor pejantan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).
Dengan bertambahnya sepasang pelikan, dan pertukaran orang utan betina diharapkan bisa menjaga kelestarian satwa dilindungi di Indonesia.
Perlu diketahui, harimau benggala atau Panthera Tigris Tigris terbilang satwa yang produktif di Semarang Zoo pada masa dipimpin oleh Choirul Awaludin. Karena itu, Bimo menilai sudah saat ada upaya pertukaran indukan untuk menghindari perkawinan sekerabat (inbreeding).