Satgas Citarum Sumedang Cek IPAL PT Novatex Dan PT Sunsilon

oleh -
Satgas Citarum Sumedang Cek IPAL PT Novatex Dan PT Sunsilon

sorotindonesia.com, SUMEDANG,- Jajaran Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 15/Sumedang laksanakan kegiatan pengecekan ke IPAL PT Novatex dan PT Sunsilon yang berlokasi di Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu (16/10/2019).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan kedua pabrik yang berpotensi membuang limbah cairnya ke aliran Sungai Ciburaleng ini mengelola limbahnya dengan baik.

Kunjungan pertama Satgas adalah ke PT Novatex, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kain menggunakan sistem Water Jet Loom (WJL). Perusahaan yang memiliki kapasitas pengolahan limbah 450 meter kubik ini, saat dilakukan pengecekan yang turut disaksikan oleh awal media, elemen masyarakat dan dua anggota dari Subsektor 21-01 ini, tampak IPAL beroperasi dengan normal dan ikan hidup di kolam indikator. Hasil olahan limbahnya sendiri di-recycle.

Menanggapi kunjungan pengecekan oleh jajaran satgas yang didampingi awak media dan elemen masyarakat ini, manajemen PT Novatex yang diwakili oleh Ima selaku HRD mengucapkan terimakasih, “Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan satgas untuk melihat IPAL kami. Kami tentunya akan menjaga agar pengolahan limbah selalu baik sesuai arahan dari LH dan Satgas,” kata Ima yang saat memberikan keterangannya ke awak media didampingi oleh Ardi Rahmat selaku bagian umum.

Untuk saat ini, lanjutnya, seluruh hasil olahan limbah digunakan kembali untuk produksi. “Saat ini limbah kita recycle untuk digunakan kembali untuk proses produksi, dan di kita tidak ada proses pencelupan,” kata Ima.

Seusai pengecekan ke PT Novatex, rombongan kemudian bergeser ke PT Sunsilon. Setibanya ke perusahaan yang memproduksi sajadah ini, diterima oleh Sulaiman selaku HRD Manager. Kemudian langsung menuju ke IPAL.

Namun, tampak fasilitas IPAL tidak sedang beroperasi dengan normal.

Diakui oleh Sulaiman, perusahaan PT Sunsilon sempat vakum selama kurang lebih dua tahun kebelakang.

“Perusahaan ini sempat vakum beroperasi selama hampir dua tahun,” kata Sulaiman.

Alhamdulillah, saat ini sudah beroperasi kembali dengan produksi sudah hampir mencapai 25 persen. Tapi saat ini untuk proses pencelupan untuk kapasitas sedang atau kecil kita lakukan ke perusahaan yang lain,” ungkap Sulaiman.

Meski IPAL sudah jarang dioperasikan, namun fasilitas IPAL biologi tetap dihidupkan agar bakteri tidak mati.

“Kita untuk pengolahan limbah pernah mendapatkan Proper dari LH. Tentunya kita konsisten untuk menjaga lingkungan,” kata Sulaiman.

Sebelum pengecekan ke dua perusahaan tersebut, PT Novatex dan PT Sunsilon, jajaran satgas dan awak media serta elemen masyarakat melakukan pengecekan ke aliran Sungai Ciburaleng.

Satgas mendapat laporan bahwa ditengarai ada limbah yang dialirkan melalui sungai tersebut. Indikasinya adalah berwarna hitam.

Ketika dicek, pada hari Rabu (16/10/2019) pagi, ada warga yang sedang melakukan pembersihan aliran sungai Ciburaleng di RW 01 Desa Sindangpakuon. Tampak aliran sungai yang sedang dibersihkan, lapisan sedimen di dasar sungai turut terbongkar yang mengakibatkan aliran sungai menjadi hitam. Namun berjalan sedikit ke arah hulu, aliran air sungai berwarna normal, bening.

Dijelaskan oleh anggota Subsektor 21-15, Serka Eri Krisyana, ada kegiatan pembersihan sungai oleh warga RW 02 pada hari Senin (14/10/2019), dan hari ini di RW 01,” jelasnya.

Warga tampak sedang membersihkan aliran sungai Ciburaleng di RW 01 Desa Sindangpakuon, Rabu (16/10/2019).

“Sejauh ini kita tidak menemukan limbah yang dibuang oleh industri dengan kondisi air yang berwarna hitam ke aliran sungai Ciburaleng, selain oleh PT Natatex yang lubang pembuangan limbahnya telah kita lokalisir pada hari Sabtu lalu,” kata Serka Eri.

Ia berharap, seluruh perusahaan penghasil limbah cair yang berada di wilayah tugasnya agar konsisten dalam pengolahan limbahnya. Terlebih masyarakat sudah partisipatif turut mengawasi. (St)

Comments

comments