sorotindonesia.com, Kabupaten Bandung,- Perusahaan pengolahan kertas PT Papyrus Sakti yang berlokasi di Jl. Raya Banjaran, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, pada hari, Senin (2/12/2019), disidak oleh jajaran Sektor 21 Satgas Citarum Harum.
Sidak ke IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) perusahaan yang diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tahun 1985 ini, untuk melihat progress dan tindak lanjut laporan dari masyarakat yang menuding ada buangan kotor dari lubang IPAL PT Papyrus Sakti.
Pasiminops Sektor 21 Letda Inf Saniyo yang datang bersama jajaran Subsektor 21-07/Cisangkuy serta disaksikan wartawan dan elemen masyarakat ini, diterima oleh perwakilan perusahaan, H Bunyamin.
Berbincang sejenak di pintu gerbang, Letda Inf Saniyo langsung berjalan ke lokasi IPAL yang lokasinya berada di bagian belakang pabrik.
Perwira dari Batalyon Garuda 315 tersebut lalu mengamati proses pengolahan limbah dan meninjau ke outlet IPAL sambil memberikan instruksi kepada sebagian anggota untuk memeriksa bagian-bagian dari IPAL dan aliran sungai.
Seusai pengecekan, dijelaskan oleh Letda Inf Saniyo kepada wartawan, “Hari ini kita melaksanakan pengecekan IPAL di PT Papyrus Sakti, berdasarkan laporan warga bahwa pabrik ini melakukan pembuangan hasil olahan limbah berwarna putih,” jelasnya.
“Sekarang kita sama-sama lihat bahwa air yang dibuang oleh PT Papyrus Sakti kondisinya normal, air berwarna seperti yang dilaporkan bukan berasal dari IPAL, tetapi dari air yang berputar di outlet sebelum jatuh ke sungai,” ungkapnya.
Letda Inf Saniyo menegaskan, “Kami akan memberikan sanksi apabila perusahaan tidak mengolah limbahnya dengan baik,” tegasnya.
Kesempatan yang sama, H. Bunyamin selaku perwakilan dari PT Papyrus Sakti kepada wartawan megungkapkan terimakasihnya atas pengecekan yang dilakukan oleh Satgas.
“Kami berterimakasih atas pengecekan yang dilakukan oleh Satgas,” ungkapnya.
“Kami juga kaget mendengar ada laporan kondisi air buangan limbah kami yang bertolak belakang dengan kenyataannya,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengakui bahwa fasilitas IPAL perusahaannya masih terus dilakukan optimalisasi dan penyempurnaan. “Insya Allah, dua atau tiga bulan ini kami concern untuk menyempurnakan kinerja IPAL,” jelasnya.
Saat ini yang sudah berjalan, diuraikan oleh H. Bunyamin, adalah proses recycle air limbah yang sudah diatas 30 persen, serta proses biologi yang sedang dalam proses pengembangbiakan bakteri.
“Kapasitas debit untuk pengolahan adalah 3.000 M2, tapi yang dibuang sekitar 900 M2,” ucapnya.
Selain itu, lanjut H. Bunyamin, yang kini sudah berjalan dalam optimalisasi IPAL adalah Decker WWR, sedimentasi wet scrubber. Sedangkan yang akan dipasang adalah thickener dan bak filter.[St]