Halmahera Utara – Ketua Sangaji Adat Pagu, Simon Toloa, berharap dan mendoakan PT NMH (Nusa Halmahera Minerals) serta Romo Nitiyudo Wachyo atau Haji Robert senantiasa dikuatkan dalam usaha pekerjaannya.
Hal tersebut dikatakannya saat berbincang bersama tokoh ormas adat Sulut di kediamannya di Desa Patang, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, (3/8/2024).
“Pak Haji itu luar biasa kepeduliannya bagi kami, 4 suku, serikat tambang, maupun seluruh masyakarat, termasuk membantu gereja, masjid, anak yatim piatu, duda janda dan lansia, semua bantuan, juga rumah-rumah di desa,” kata Simon Toloa yang juga kordinator empat suku yang berada di seputaran lima kecamatan lingkaran tambang perusahan PT NHM.
Dikatakan oleh Simon, pihaknya bersama kepala suku lainnya pernah berjumpa dengan Haji Robert di Jakarta pada tahun 2020.
“Haji Robert pernah mengatakan akan bertanggungjawab dan memperhatikan kami, empat suku dan serikat tambang. Dan ternyata terbukti, kami juga hari ini kami 4 kepala suku punya rumah-rumah adat. Beliau sampai peduli semua kami,” ucapnya.
Pada kondisi terkini, di tengah tantangan yang sedang dihadapi oleh Haji Robert dan PT NHM, Simon Toloa berharap dan berdoa agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar.
“Kami punya harapan, perusahaan ini kembali pulih, kami berdoa supaya Pak Haji Robert diberi kekuatan dalam pekerjannya, karena beliau punya tanggung jawab besar di lingkar tambang Gosowong ini,” pungkas Simon.
Kesempatan yang sama, tokoh ormas adat Sulut, Stephen Liow yang juga Ketua Umum Aliansi Kabasaran Seluruh Indonesia (AKSI), mengatakan bahwa keberadaan PT NHM dan kepedulian Haji Robert, dampaknya terasa oleh warga Sulut.
“Kami juga merasakan dampaknya NHM ini dan Haji Robert, banyak keluarga-keluarga kami orang Sulawesi Utara yang bekerja juga di NHM Gosowong. Bagi kami, beliau juga sungguh luar biasa karena banyak membantu masyarakat Minahasa dan Sulawesi Utara pada umumnya,” ujar Stephen.
“Kami juga berharap PT NHM ini dan Haji Robert bangkit dan maju, karena kami juga punya harapan besar, banyak yang bergantung dan bersandar hidupnya ke PT NHM,” tutup Stephen.*