Sadar Lingkungan, Tekan Resiko Demam Berdarah

oleh -
Sadar Lingkungan, Tekan Risiko Demam Berdarah

Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Meski belum memasuki musim penghujan, namun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, khususnya di Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk perlu ditingkatkan. Hal itu untuk menekan risiko terkena gigitan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) agar tidak semakin besar.

“Kami mendorong kesadaran semua elemen, khususnya masyarakat harus ditingkatkan, supaya risiko terkena DBD kecil,” kata Camat Genuk, Ali Mukhtar saat melakukan kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGR) 2018 di Kelurahan Karangroto, Jumat (13/7/2018).

Dia menerangkan, terdapat empat kasus DBD di Karangroto dan tiga kasus di Kelurahan Bangetayu Kulon. Meski tidak terlalu besar, tetapi ini menjadikan Kecamatan Genuk menduduki urutan kedua dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Semarang dengan kasus DBD tertinggi pada 2018. Dia merasa prihatin dengan keadaan tersebut, sehingga diperlukan peran aktif semua pihak.

Baca Juga:  Ansor Genuk Apel 500 Banser, Begini Tanggapan 2 Politisi Ini

“Kami melihat pada kesempatan ini semua elemen ikut terlibat, mulai petugas kelurahan, kecamatan, aparat dari TNI-Polri wilayah Kecamatan Genuk serta masyarakat. Selanjutnya, langkah terpenting berikutnya ialah peran aktif dari masyarakat itu sendiri,” terangnya.

Tim medis wilayah Kecamatan Genuk, dr Setiyo Priyadi yang ikut mendampingi kegiatan menjelaskan, DBD memiliki beberapa karakter. Yakni, gejala awal orang yang digigit nyamuk DBD akan muncul bintik-bintik merah.
“Ini akan menyebabkan demam selama tiga hari sampai tujuh hari. Selanjutnya jika sudah parah, mengalami mimisan serta pendaharan di gusi. Ini harus diwaspadai,” paparnya.

Baca Juga:  Masuk Musim Hujan, Taj Yasin Minta PMI Jateng Juga Waspada Penyakit DBD

Menurutnya, untuk menekan agar jentik DBD tidak berkembang diperlukan peran aktif masyarakat.
“Sebetulnya kalau diamati, masalahnya ada di sekitar kita. Peran aktif serta kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan menjadi penting. Sekarang ada program satu rumah satu jumantik (satu rumah / KK ). Mereka ditunjuk untuk memantau jentik di rumahnya masing-masing. Program ini telah dimulai pada Desember 2017,” tegasnya. (sorotindonesia.com/arh)

PERIKSA JENTIK : Camat Genuk , Ali Mukhtar bersama jajaran memeriksa jentik nyamuk di salah satu rumah warga di RW 04, Kelurahan Karangroto, Genuk, Kota Semarang, Jumat (13/7/2018).
PERIKSA JENTIK : Camat Genuk , Ali Mukhtar bersama jajaran memeriksa jentik nyamuk di salah satu rumah warga di RW 04, Kelurahan Karangroto, Genuk, Kota Semarang, Jumat (13/7/2018).

Comments

comments