Ribuan orang tumpah ruah di sepanjang Patung Kuda sampai dengan Tugu Tani, memadati acara yang diberi nama “PARADE BHINNEKA TUNGGAL IKA” pada Sabtu (19/11/206) dari pagi hari hingga tengah siang . Pakaian mereka bercorak merah putih sesuai dengan bendera kita, ada juga diantaranya yang memakai pakaian adat dari pelbagai suku daerah di Indonesia menandakan keberagaman budaya nusantara yang melambangkan Bhinneka Tunggal Ika.
Jakarta— Parade Bhinneka Tunggal Ika diikuti sorak sorai gegap gempita ribuan orang yang berteriak menyerukan tentang pentingnya merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika dari pagi hari pukul 07.30 Wib hingga pukul 12.10 Wib bersahut-sahutan tak pernah henti dalam acara Parade Bhinneka Tunggal Ika di Kawasan Kuda Jl. MH Thamrin Jakarta.
Acara yang diselenggarakan oleh Relawan Nusantara ini mengangkat tema “BULATKAN TEKAD UNTUK BERPADU, TAK KAN RETAK KITA DIADU, MERAWAT INDONESIA SEBAGAI NEGARA BHINNEKA TUNGGAL IKA” melibatkan kelompok dan komunitas masyarakat diantaranya Relawan Nusantara, Komunitas dan Paguyuban Seni Budaya Se jawa, Kalimantan dan Sulawesi Tengggara, Ikatan Seni Budaya Betawi, HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia), Seni Pencak Silat Jabodetabek, Perwakilan Kepala Desa Jabodetabek, Kalimantan dan Sulawesi, Garda Manguni Karawang, Anggota Relawan ProJo, Seni Debus Banten, Reok Ponorogo, Seni Sunda Witan, Ondel-ondel Betawi, Seni Dayak, Barongsai, Komunitas Tionghoa Jakarta, serta Elemen masyarakat yang mendukung aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika.
Bukan Acara Tandingan
Salah seorang orator yang hadir dari DPR RI, Budiman Sujatmiko mengatakan bahwa acara ini bukan acara tandingan seperti yang terjadi pada tanggal 4 November 2016, aksi damai umat islam yang menuntut keadilan atas kasus penistaan agama oleh Ahok. ” Ini bukan acara tandingan terkait demo 4 Nopember 2016 kemarin, acara Parade Bhinneka Tunggal Ika murni merupakan wadah acara pemersatu bangsa.” Budiman menambahkan bahwa sejak Bung karno mencetuskan Pancasila sebagai Ideologi Negara dan falsafah hidup.
Kita telah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikannya sepanjang masa. “Kita jangan mau diadu domba untuk kepentingan yang mengatas namakan politik atau agama karna pengalaman sudah berbicara seperti halnya negara Ruwanda, Tunisia dan Turki hancur akibat mementingkan kepentingan kelompok. Untuk itu kita bulatkan tekad bersatu padu tak kan retak kita di adu, merawat Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI” Ujarnya.
Penampilan Seni Budaya
Pada kesempatan panggung terbuka ditampilkan berbagai macam seni budaya nusantara diantaranya tarian dayak, tarian sunda, reog ponorogo, seni debus Banten, seni Betawi dan kolaborasi musik tradisonal dan moderen menambah semaraknya Bhinneka Tunggal Ika. Salah seorang Panitia acara Nong Darol Mahmada mengatakan bahwa inilah Indonesia yang memiliki keberagaman budaya sejak dahulu kala, “Siapa kita, kita adalah Indonesia, dasar negara kita adalah Pancasila”. Ujarnya bersemangat.
Nong juga menambahkan info Parade Bhinneka Tunggal Ika ini sudah disebarluaskan sejak sepekan lalu melalui berbagai media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
di Twitter sendiri info parade Bhinneka Tunggal Ika dengan #IndonesiaBhinneka
Doa Lintas Agama dan Ikrar Bersama
Sebelum pelaksanaan long march bersama dari Patung Kuda menuju ke Tugu Tani kemudian kembali ke Patung Kuda para peserta yang hadir mengikuti doa lintas agama serta Ikrar Bersama. Doa Lintas Agama diwakili diwakili oleh Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Konghucu dan Sikh. Setelah itu pembacaan ikrar bersama yang berisi antara lain:
Merawat Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia.
Mempertahankan Pemerintahan yang terpilih secara konstitusional dan
Menyerukan penegakkan hukum yang berkeadilan dan yang tidak bisa di intervensi pihak manapun.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara pelepasan burung merpati sebagai tanda ikrar damai parade Nusantara.
(bhq)