Semarang, sorotindonesia.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang melakukan sosialisasi tentang peningkatan status klinik Pratama menjadi klinik utama di area Car Free Day Simpang Lima Semarang, Minggu (29/10/2023) pagi.
Dokter penanggung jawab klinik umum PMI Kota Semarang, dr. Christiawan Rinaldo mengatakan, dalam kesempatan ini pihaknya memberikan pelayanan pemeriksaan tensi darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
“Untuk pemeriksaan kesehatan lengkap 35 ribu, kalau hanya pemeriksaan tensi darah, gratis,” urainya disela kegiatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan di Car Free Day ini merupakan rangkaian peringatan HUT PMI. Namun karena sebelumnya sudah dilaksanakan peresmian Klinik Utama, maka kegiatan baru terlaksana hari ini.
“Sekaligus sosialisasi bahwa klinik PMI Kota Semarang sudah menjadi klinik utama, bukan lagi klinik pratama,” paparnya.
Ia melanjutkan, saat ini klinik utama PMI Kota Semarang masih melayani klinik umum, gigi, dan terapi medis.
“Tambah Layanan khususnya penyakit dalam yaitu talasemia dan THT (Telinga hidung dan tenggorokan),” jelasnya.
Selain membuka stand pelayanan kesehatan, PMI Kota Semarang juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya keterampilan pertolongan pertama.
Adrial Revandin, warga Lempongsari mengaku sudah lama tidak cek kesehatan. Karenanya, ia mampir, memeriksakan diri untuk menjaga kebugaran.
“Saya pas lewat (mampir), terus dari berangkat tadi udah ngeliat, terus pengen (cek kesehatan), dan emang udah lama enggak ngecek (kesehatan),” akunya.
“Ngecek komplit, lengkap, gula darah, kolesterol, dan asam urat,” sambungnya.
Meski demikian, ia juga mengaku tidak tahu bahwa PMI telah lama memiliki klinik pratama yang belum lama ini naik status menjadi klinik utama.
“Baru sekali ini ke klinik PMI. Bahkan saya tidak tahu kalau PMI punya Klinik Pratama,” jawabnya.
Ia berharap, peran PMI di bidang kesehatan bisa terus berlangsung dan bahkan berkembang
“Harapannya bisa memfasilitasi kebutuhan masyarakat di sekitar karena sekarang juga kan banyak orang yang membutuhkan layanan kesehatan,” ucapnya.
“Tapi bukan itu saja sih, ya tentunya nanti bisa lebih kompetitif dalam mambantu masyarakat, gitu aja,” pungkasnya.*
