Tasikmalaya (SII) – Upaya penutupan paksa oleh sejumlah massa terhadap lokasi adu ketangkasan domba di Kampung Gini Mukti, Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, sangat disesalkan oleh panitia adu ketangkasan domba dan para peternak domba.
Sebab sejauh ini pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam berbagai musyawarah yang telah dilakukan Muspika dan Tokoh Ulama. Peternak domba sekaligus panitia pelaksana ketangkasan adu domba “Si Jalu” di Pamidangan Girimukti Cisayong, Dada Herdiman menerangkan “sejak berdiri HPDKI (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia) Kecamatan Cisayong pada tahun 2012 lalu.
Pihaknya sama sekali belum pernah dilibatkan dalam berbagai musyawarah terkait pro dan kontra adu ketangkasan domba. Upaya semacam inipun dinilainya sebuah unsur intimidasi bagi pihaknya. Termasuk ketika musyawarah terakhir antara tokoh masyarakat, Ulama, MUI dan Muspika di Kantor Kecamatan Cisayong.
“Kita tidak pernah dilibatkan, yang kemarin saja di Kantor Kecamatan, saya tau dari orang lain. Lantas ujug-ujug ada aksi semacam ini, mau menutup lokasi kami.” tegas Dadi di lokasi adu ketangkasan domba. Rabu, ( 18/01/17). Seharusnya ada surat teguran terlebih dahulu sebelum adanya penutupan.
Untuk saat ini pihaknya akan Cooling Down, dari sejumlah kegiatan adu ketangkasan domba yang telah dijadwalkan.
Hal ini sembari berkonsulitasi dengan Ketua HPDKI Kabupaten Tasikmalaya akan langkah ke depan. Sementara itu Kapolsek Cisayong, Ajun Komisaris Gunarto menegaskan, pihakanya akan terus melakukan pengamanan di sekitar lokasi karena masih rentan terjadi pro dan kontra.
“Jangan sampai nanatinya timbul permasalahan yang memicu gesekan fisik. Polisi siap jam berapapun melakukan pangamanan, termasuk mengawasi 1×24 jam untuk proses pembongkaran lapak lokasi adu ketangkasan domba. Sejauh ini Alhamdulillah kondusif,” jelasnya.( BS)