Pekerja Cina Nyusup ke Halim, DPR: Jantung Ibu Kota Kebobolan

oleh -
oleh
Pekerja Cina Nyusup ke Halim

Lanud Halim PK yang notabenenya adalah pangkalan militer, kebobolan akibat proyek besar KA cepat Jakarta-Bandung.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, tertangkapnya lima pekerja Cina di kawasan Lanud Halim Perdanakusumah merupakan indikasi lemahnya pengawasan pihak imigrasi.

“Patut dipertanyakan kinerja Dirjen Imigrasi selaku unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,” tandas wakil ketua MKD ini kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Sufmi mengaku tidak habis pikir dengan mudahnya para pekerja ilegal asal Cina tersebut masuk ke Indonesia dan bekerja tanpa terdeteksi pihak imigrasi.

Baca Juga:  Jenderal Tito Karnavian Resmi Dilantik Menjadi Kapolri

“Bagaimana bisa orang asing selama hampir sebulan melakukan aktivitas ilegal di area militer kita, terlebih orang asing tersebut tidak membawa dokumen identitas lengkap dan berpakaian militer negaranya,” tanya dia.

Jika fungsi pengawasan dan intelijen keimigrasian berjalan baik, tutur dia, seharusnya masalah ini bisa dideteksi dan diselesaikan sejak sebulan lalu ketika mereka mulai melakukan aktivitas pengukuran.

Baca Juga:  Jenderal Tito Karnavian Resmi Dilantik Menjadi Kapolri

“Petugas imigrasi kita mestinya bisa mendapat  bahan keterangan dari masyarakat mengenai hal tersebut,” tandas dia.

Satu hal yang perlu diperhatikan, kata dia, kasus ini terjadi di Jakarta, notabene Ibukota negara.

“Jika di Jakarta saja bisa kebobolan, kita khawatir hal yang sama mungkin saja terjadi di daerah-daerah remote yang sulit untuk dipantau,” tegas dia. (triaspolitica.net)

Comments

comments

Tentang Penulis: baihaqi

"katakan yang benar meskipun pahit akibatnya.."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.