BANJAR, Sorotindonesia.com — Kampanye tatap muka terus dilakukan pasangan teknokrat dan ulama, Ir H Sudarsono dan Dr H Supriana. Tatap muka digelar untuk menjaring aspirasi warga sekaligus menyampaikan visi misi pasangan nomor urut 3.
Ir H Sudarsono kampanye tatap muka, Kamis (17/10/2024) digelar di tiga lokasi yakni di Perum Purwanegara II Gang Wirya, kelurahan pataruman, dan di dua lokasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari.
Kesempatan kali ini dimanfaatkan Ir H Sudarsono untuk memaparkan visi mewujudkan Kota Banjar yang maju, adil, sejahtera, agamis dan inovatif serta berkelanjutan. Visi tersebut terangkai dalam tagline Kota Banjar Masagi (Maju, Adil, Sejahtera, Agamis, dan Inovatif).
Menjawab keluhan salah satu warga terkait predikat kota termiskin di Jawa Barat, Ir H Sudarsono menjawabnya dengan santai. Pengusaha asal Randegan ini menyebut, banyak faktor yang menyebabkan Kota Banjar mendapat predikat tersebut. Diantaranya yakni rendahnya daya beli masyarakat yang dipicu oleh rendahnya pendapatan.
“Daya beli yang menurun akibat dari pendapatan yang rendah, pendapatan yang rendah akibat dari minimnya lapangan pekerjaan,” ucap Sudarsono.
Senior kader Golkar ini kemudian menyebut, pasangan nomor urut 3 memiliki solusi untuk mengubah Kota Banjar lebih maju dan keluar dari zonasi kota termiskin. Salah satu Upaya yang akan dilakukan oleh Sudarsono dan Supriana yakni menciptakan iklim investasi yang nyaman dan aman bagi investor.
“Investor dipastikan datang dan berinvestasi di Kota Banjar bila situasi dan kondisi kota yang nyaman dan aman dan semua itu dapat terwujud melalui program 3B yaitu BERDAYA Pangan, BERDAYA lokal UMKM dan BERDAYA pacu ramah investor,” tambah Sudarsono.
Bila investasi meningkat, dipastikan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga berbuah naiknya pendapatan warga. Selain iklim investasi, Sudarsono juga akan menggenjot sektor UMKM. Paslon nomor urut 3 ini akan menggali pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif.
Sementara itu ulama senior, Dr H Supriana berkampanye tatap muka di dua lokasi berbeda yakni di wilayah Sumanding Wetan, Kelurahan Mekarsari dan di kawasan Banjar kolot, Kelurahan Banjar. Hal serupa juga dipaparkan oleh Supriana kepada warga yaitu program Pesantren BERDAYA.
yakni satu desa bisa melahirkan 3 hafiz, menciptakan santri entrepreneur, beasiswa untuk santri, satu sarana prasarana madrasah, satu guru ngaji berdaya dan satu Imam serta muadzin berdaya.
“Bila suatu urusan diatasi oleh orang yang bukan ahlinya, maka tinggal tunggu kehancurannya,” pungkasnya. (*)