JAKARTA – Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes, Kasubdit 1 Ditipidnarkoba Bareskrim Polri, adalah sosok perwira menengah yang berpengalaman di bidang reserse. Lulusan Akpol 1994 yang akan bergeser dan menjabat KaroOps Polda Jatim sesuai Surat Telegram Rahasia (STR) bernomor ST/2776/XII/KEP/2024, ST/2777/XII/KEP/2024, dan ST/2778/XII/KEP/2024 yang diterbitkan Selasa 29 Desember 2024, dikenal humble namun tegas dalam melaksanakan tugas.
Pada kesempatan berbincang di ruang kantornya beberapa waktu lalu, Kombes Jimmy Anes, putra Sulawesi kelahiran Tanah Karo ini berkenan menjawab pertanyaan pewarta dan menceritakan pengalamannya saat masuk Akpol dan perjalanan tugasnya sejauh ini malang melintang ke sejumlah wilayah Indonesia.
“Saya lulus Akpol pada tahun 1994. Awal ketertarikan menjadi abdi negara itu karena mendapat didikan sehari-hari dari ayahanda yang merupakan prajurit TNI. Melihat orang tua, sejak masih di SMP timbul semangat ingin mengikuti jejak beliau,” jelas Jimmy Anes.
Minat dan ketertarikannya untuk menjadi patriot bangsa ini pun menjadi tambah besar ketika sekolahnya kedatangan Taruna Akabri (sekarang Akademi TNI. -red.) dalam rangka sosialisasi.
“Pada waktu SMA, saya di SMA 3, ada sosialisasi dari Taruna dan banyak yang tertarik, saat itu namanya masih Akabri. Kita mendaftar. Proses seleksi lalu berjalan. Waktu tes, karena saya dari jurusan IPA Fisika, pilihan pertama itu TNI AD, kedua Polri, ketiga TNI AU, dan keempat TNI AL. Ternyata setelah psikotes, saya diterima di pilihan kedua, yakni Polri,” kenang Kombes Jimmy Anes.
Namun demikian, ia pernah mendapat wejangan dari ayahandanya, bahwa apapun itu, tentara atau polisi adalah tugas pengabdian yang sama. Tetapi diingatkan kepadanya bahwa tugas polisi kedepannya akan semakin kompleks.
“Ayah saya sudah memiliki cara pandang seperti itu, melihat situasi yang serba berkembang dan meningkat,” ujarnya.
Setelah lulus Akpol, tugas pertamanya ditempatkan di Pamapta Polres Bolaang Mongondow, tugas berikutnya antara lain menjabat Kapolsek Inobonto, Kapolsek Poigar lalu ke Polsek Bolangitang, lalu Kasat Sabhara Polres Gorontalo, Kasat Reserse Polres Gorontalo. Kemudian Jimmy Anes mendapat tugas di Kota Manado menjadi Kanit di Reserse Umum Polda Sulut, Kapolsek Manado Utara, Kapolsek Manado Selatan, kemudian Kasat Reserse Polres Bitung.
Selanjutnya, Kombes Jimmy Anes sekolah PTIK. Selepas itu, menjabat Kabag Ops Polres Bukit Tinggi pada tahun 2004, kemudian Kabag Ops Polrestabes Padang tahun 2005. Lanjut menjabat Wakapolres Solok Kota. Setelah itu masuk Sespim tahun 2007, kemudian mendapat penempatan di Kalimantan Selatan, dan ke wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah, mulai dari menjabat Kasubdit sampai Kapolres di wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah dari tahun 2011-2013, termasuk saat menjabat Kapolres Sukamara, wilayah yang berbatasan dengan Kalimantan Barat.
Setelah itu, Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes kembali bertugas ke Polda Kalsel, menjabat Wadir Narkoba dan Dir Narkoba. Lalu pindah ke Mabes Polri, naik golongan, menjadi Kasubdit 5, pernah bertugas di Wassidik Bareskrim Polri, lanjut menjabat Kasubdit 1 Ditipidnarkoba.
Menarik yang disampaikan oleh perwira murah senyum ini, mengaku memiliki kesan mendalam selama bertugas di lingkungan Polda Sulut.
“Saya menikah saat tugas di Manado,” ungkapnya.
Ia pun terkesan dengan suasana dan pemandangan alam yang ada, khususnya di Sulawesi Utara.
“Ya, saya suka suasana pantai disana. Saya juga suka berkunjung ke boulevard,” tuturnya.
Ajak Masyarakat dan Generasi Muda Indonesia Jauhi Narkoba
Kesempatan berbincang dengan sorotindonesia.com, Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes mengajak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk menjauhkan diri dari narkoba (narkotika dan obat berbahaya).
“Dampak dan ancaman dari narkoba ini luar biasa. Kami tentunya mengajak seluruh masyarakat untuk menjauhkan diri dan menghindari bahaya narkoba ini. Kita ingat dulu di China pernah ada perang opium. Jadi untuk merusak suatu bangsa tidak perlu menyerang dengan senjata, dengan narkoba pun bisa dihancurkan. Targetnya anak muda sebagai tulang punggung generasi bangsa kedepan. Sekarang Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang besar, sehingga jangan akibat dari narkoba ini merusak perkembangan masa depan anak-anak kita sendiri,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia berharap partisipasi masyarakat untuk berperan dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba ini.
“Harapannya adalah peran dan dukungan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat tentu narkotika ini sulit untuk diberantas kalau hanya berharap dari petugas saja, semisal dari kepolisian dan instansi yang terkait. Masyarakat bisa memberikan informasi sekecil apapun,” harapnya.
Kombes Pol Jimmy pun menegaskan, penindakan terhadap kejahatan narkoba ini akan semakin masif dengan masuknya program pencegahan dan pemberantasan narkoba dalam prioritas Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pencegahan dan pemberantasan narkoba ini sekarang masuk dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Termasuk pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jadi sudah barang tentu kegiatan penindakannya sekarang lebih masif,” terangnya.***