BEKASI, sorotindonesia.com – Serangkaian aksi unjuk rasa yang terus berlanjut di PT Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA), Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan kekhawatiran serius terhadap iklim investasi di Indonesia. Pakar menyebut kerugian miliaran rupiah dan terhentinya produksi akibat demo bisa memicu investor untuk hengkang, namun serikat pekerja menegaskan aksi mereka adalah perjuangan menuntut keadilan.
Pakar investasi dan hubungan internasional, Zenzia Sianica Ihza, pada Minggu (22/6/2025), menyatakan bahwa aksi unjuk rasa yang terus-menerus di kawasan industri MM2100 merupakan ancaman bagi daya saing nasional. Ia mengungkapkan, akibat terhentinya produksi selama enam hari kerja dalam tiga gelombang demo sebelumnya, YMMA telah menderita kerugian lebih dari Rp 53 miliar.
“MM2100 adalah kawasan industri strategis yang seharusnya bebas dari gangguan. Jika terus dijadikan lokasi demo, investor akan ragu menanamkan modal di Indonesia,” ujar Zenzia. Ia menambahkan, beberapa investor asing dilaporkan mulai mempertimbangkan untuk merelokasi fasilitas produksi mereka ke negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand.
Menanggapi narasi tersebut, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) membantah bahwa aksi mereka bertujuan mengganggu investasi. Sekretaris Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Bekasi, Slamet Abadi, pada Selasa (24/6/2025), menegaskan bahwa unjuk rasa ribuan buruh pada Senin (23/6) lalu dilakukan secara damai.
“Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk perjuangan terhadap ketidakadilan dan hak-hak pekerja yang dijamin oleh undang-undang,” kata Slamet.
Akar permasalahan ini adalah keputusan sepihak manajemen YMMA yang mem-PHK dua pengurus serikat pekerja, Slamet Bambang Waluyo dan Wiwin Zaini Miftah, pada 27 Februari 2025. PHK tersebut dilakukan setelah keduanya dilaporkan atas dugaan tindak pidana terkait kegiatan serikat pekerja. “Sesuai Pasal 153 UU Ketenagakerjaan, perusahaan dilarang melakukan PHK kepada pekerja yang melakukan kegiatan serikat pekerja,” tegas Slamet, menuntut agar kedua rekannya dipekerjakan kembali.