Ketua KADIN Jabar Apresiasi Pameran Lukis Sejuta Bunga

oleh -
Pameran

BANDUNG, (sorotindonesia.com) Pameran Lukisan Akbar Sejuta Bunga yang digagas oleh seniman dari Keam’s Art Exhibition yang bertempat di Jl Sukarno kota Bandung pada hari, Sabtu (25/2), mendapatkan apresiasi dari ketua KADIN Provinsi Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno.

Acara yang digelar selama dua hari ini menghadirkan sekitar 246 seniman lukis dari Jawa Barat dan berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.

“Saya dari KADIN Jawa Barat memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya pameran lukisan akbar sejuta bunga ini, karena event ini selain ajang bagi para penikmat lukisan juga untuk memberdayakan para seniman lukis”, ujar Agung sambil melihat lukisan-lukisan yang pada pameran itu dipajang di ruang terbuka.

Pameran

“Bandung ini kan kota kreatif, banyak potensi yang harus kita dorong, termasuk lukisan saat ini yang jadi komoditi untuk investasi, kalau bisa event seperti ini diagendakan bisa dilaksanakan tiap satu tahun atau dua tahun sekali”, ucapnya kepada SII.

Agung berpendapat, langkah pemberdayaan dan interaksi bagi para pelaku dan penikmat seni menurutnya bisa dengan mengundang seluruh pengusaha dari Bandung dan luar Bandung atau kalangan internasional, lalu pada moment itu kita berikan edukasi kepada mereka bahwa lukisan adalah salah satu investasi, “Lukisan ini luar biasa, komoditi yang tidak bisa di ukur jika diperjualbelikan, bahkan ada satu lukisan diatas kanvas yang bisa terjual trilyunan di pasar lelang dunia”, katanya.

“Saya kira kedepannya kita harus duduk bersama-sama antara KADIN, Pemerintah dan para seniman, bagaimana menyatukan misi dan visi mengangkat seni dan budaya Jawa Barat sehingga terbentuk secara komprehensif mulai dari bisnisnya, peningkatan nilai seni dan edukasi”, pungkas Agung.

Ketua penyelenggara pameran lukisan sejuta bunga, Herru Prayogo, saat ditemui oleh SII menjelaskan bahwa gagasan penyelenggaraan pameran ini sudah di idekannya sejak 6 tahun lalu dan ide tersebut dituangkan dalam bincang-bincang dengan walikota yang saat itu dijabat oleh Dada Rosada, “ide menggelar pameran tersebut sempat tidak berlanjut karena satu dan lain hal, dan baru di garap lagi pada tahun 2016 hingga bisa terlaksana hari ini”, ungkap Herru.

Herru mengaku pendanaan gelarannya saat ini dilakukan swamandiri tanpa dibantu pemerintah kota serupiahpun, “Alhamdulillah pameran ini yang penting bisa berjalan sesuai jadwal, dan bisa menunjukan eksistensi senimannya”, ujarnya. (Stanly)

Comments

comments