Jakarta, sorotindonesia.com – Sejak Januari 2017 sudah terjadi kerusuhan di LP dan puncaknya pada kasus kaburnya tahanan dari LP Sialang, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5/2017)
Diketahui bahwa tahanan yang kabur mendobrak pintu rutan ada kelompok Blok B dan C. Kapolda menjelaskan bahwa blok tersebut memprihatinkan karena tidak layak. Terlebih lagi kapasitas hanya 361 tapi dihuni 1800 lebih. “Bahkan untuk pindah saja harus pakai gantian, tapi namanya kalau layak namanya tidak tahanan. Terlihat Blok A B dan C tidak berbaur, Rutan kelebihan kapasitas penghuni karena yang seharusnya hanya bisa menampung 361 tahanan namun kenyatannya berisi 1.870 orang. Dalam satu sel yang seharusnya hanya 10-15 orang namun diisi 30 orang”
Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Zulkarnain mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan adanya tindak kejahatan dari 200 lebih tahanan yang kabur
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto, menyatakan sebanyak 205 tahanan buronan yang kabur dari Rutan Klas II-B Sialang Bungkuk, Pekanbaru berhasil kembali ditangkap
Kemenkumham mengeluhkan kelebihannya penghuni LP yang membuat seringnya muncul kerusuhan. Menurut Bambang faktor tersebut sudah menjadi isu lama. Bambang menilai perilaku dari Kemenkumham tidak etis karena terus menerus mengeluh tanpa ada program pembenahan.
Mayoritas tahanan ditangkap di sekitar lokasi Rutan Sialang Bungkuk, namun beberapa diantaranya turut ditangkap di sejumlah kabupaten seperti Siak, Pelalawan, dan Kampar hingga perbatasan Sumatera Barat. Selain itu, beberapa dari mereka ada yang menyerahkan diri, baik melalui kepolisian maupun langsung ke Rutan Sialang Bungkuk.
Data yang hingga saat ini dihimpun terkait jumlah tahanan kabur yang hilang, baik Polisi maupun Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau masih belum dapat dipastikan. (wly)