Kasau : Usia 74 Tahun Merupakan Sebuah Usia Yang Matang Bagi Sebuah Bangsa

oleh -
Kadislog Lanud Suryadarma Kolonel Tek Budhi Arifa Chaniago, saat membacakan amanat dari Kasau TNI Marsekal TNI Yuyu Sutisna di hari kemerdekaan ke 74 tahun RI dilapangan Dirgantara Lanud Suryadarma, Subang, Sabtu (17/8/2019).

SUBANG,- Usia 74 tahun merupakan sebuah usia yang matang bagi sebuah bangsa untuk mampu menunjukkan eksistensinya di kancah dunia Internasional. Saat ini, Indonesia telah membuktikan dirinya menjadi sebuah Emerging Power, khususnya dalam hal pertumbuhan ekonomi dan kedewasaan berdemokrasi yang diakui oleh berbagai Negara dan masyarakat dunia.

Demikian sambutan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., pada amanatnya pada Upacara HUT ke 74 Republik Indonesia yang dibacakan oleh Kadislog Lanud Suryadarma Kolonel Tek Budhi Arifa Chaniago, dilapangan Dirgantara Lanud Suryadarma, Subang, Sabtu (17/8/2019).

Kasau menjelaskan, saat ini Bangsa Indonesia sedang dalam proses menuju Indonesia Emas 2045, yang diharapkan dapat tercapai pada usia kemerdekaan yang ke-100. Artinya, hanya dalam kurun waktu 26 tahun, kita harus dapat mewujudkan cita-cita Indonesia emas tersebut, yaitu menjadi sebuah bangsa yang unggul dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, serta dewasa dalam mengatasi segala permasalahan seperti disintegrasi, korupsi, kemiskinan dan permasalahan fundamental lainnya.

Baca Juga:  Kodam III Siliwangi Terima Kunjungan Paskibra Tingkat Provinsi Jawa Barat

Lebih lanjut Kasau juga menyampaikan, pada tahun 2045 juga diprediksi akan mencapai puncak jendela demografi dengan proporsi penduduk usia produktif yang sangat tinggi. Jika ini tidak mempersiapkan diri, hal ini dapat berpotensi sebagai ancaman, terlebih lagi, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti Artificial Intelligence, internet of things dan robotica, akan menggantikan peran kita sebagai prajurit TNI Angkatan Udara. Namun, ada satu hal yang saya yakini tidak akan bisa digantikan oleh teknologi, yaitu critical thinking atau kemampuan berpikir kritis, dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang sangat dinamis. Selain itu keluhuran moral, semangat juang, dan karakter yang berintegritas sebagai seorang prajurit, adalah hal paling mendasar yang tidak pernah tergantikan oleh kecerdasan buatan sampai kapanpun.

“TNI Angkatan Udara telah menyusun Postur Kekuatan Rencana Strategis dan Minimum Essential Force, sejak tahun 2004 silam. Meskipun grand design tersebut dapat terpenuhi pada tahun 2024 nanti, bisa jadi postur tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi ancaman yang kita hadapi”, Ujar Kasau.

Baca Juga:  Walikota Banjar Pimpin Apel Gerakan Sepuluh Juta Bendera Merah Putih Sambut Peringatan HUT Ke-77 RI Di Halaman Pendopo

Diakhir sambutannya, Kasau mengimbau kepada seluruh Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI Angkatan Udara, hendaknya senantiasa mengedepankan jiwa Profesional, Militan dan Inovatif serta memegang teguh Pancasila dan nilai luhur Bangsa Indonesia dalam setiap pelaksanaan tugas, sehingga kita mampu melaksanakan amanah dan harapan rakyat terhadap TNI Angkatan Udara,” ujar Kasau.

DPSP

Turut Hadir dalam upacara tersebut, Kadispers Lanud Suryadarma Letkol Pnb Tarmuji, Para Perwira, Bintara, Tamtama, PNS Lanud Suryadarma, siswa Sekbang PSDP A-96 dan siswa maupun siswi SMK Angkasa I dan II Kalijati.(*)

Comments

comments