BANDUNG, sorotindonesia.com,- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) mengadakan kegiatan penguatan serta pemahaman Hukum dalam pengelola Pendanaan Pendidikan Sekolah untuk para kepala sekolah jenjang SMA/ SMK dan SLB serta jajaran Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah ( SMA / SMK / SLB ) di Jabar. Kegiatan yang dilaksanakan di aula Ki Hajar Dewantara, Jl. Dr. Radjiman, Kota Bandung, tersebut diikuti oleh 354 peserta, Rabu (23/1/2019).
Sesuai dengan tema kegiatan, menghadirkan narasumber yakni Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si., dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang diwakili oleh AsIntel.
Turut hadir pada kegiatan itu diantaranya Inspektorat Dr. Ferry Sofyan .M.Si., dan Irban Pemkesra, Moh. Yudi Ahadiat, SH.
Materi yang di sampaikan oleh para narasumber, sehubungan dalam konfigurasi Kelembagaan pengelolaan pendidikan, sangat erat tantangannya dalam pendanaan, tentu harus berprinsip keadilan, efisiensi, transparansi juga akuntabilitas publik.
Untuk itu, guna menunjang kinerja para Pengelola Satuan Pendidikan tepatnya di Jabar untuk tingkat sekolah yang ada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Jabar sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 31, mutu pendidikan erat kaitanya dengan pendanaan sekolah agar implementasi kebijakan pendidikan berjalan dengan baik, sesuai aturan dan terhindar dari rawannya penyimpangan serta masalah dalam pengelolaan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , Dr Hj Dewi Sartika mengharap kebaikan dan perbaikan untuk kinerja pendidikan di Jabar, sesuai dengan visi dan misi Jawa Barat yaitu Jabar Juara.
Sementara itu, Kapolda Jabar dalam pembukaannya, menyentuh bahaya narkoba di kalangan pelajar, sehingga mengharap para kepala sekolah secara intensif memberi pengarahan dan memperhatikan siswa, selaku, ” Kami juga tidak akan segan menindak aparat yang terlibat narkoba, dan akan kita pecat,” tegasnya.
Kapolda Jabar juga pada kesempatan itu mengingatkan tentang tantangan keberagaman termasuk menyangkut terorisme, intoleransi, aksi massa, separatisme dan hoax yang harus selalu tetap kita waspadai. [Farida]