Ciamis, Berbagai hasil kreasi anak bangsa dari berbagai daerah di Jawa Barat tersebut ditampilkan dalam bentuk pertunjukkan, seperti tari tradisional, musik karinding, puisi dan lainnya. Selain itu berbagai karya kerajinan tangan buatan para pemuda kreatif jawa barat ditampilkan di sejumlah stand pameran yang mengelilingi panggung.Ajang unjuk kreativitas bagi kaula muda Jawa Barat, Minggu (6/11/2016) digelar dalam pesta kreasi yang diberinama “KABIZZA FESTIVAL 2016” di Lapangan Pandapa Paramartha Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan.
Kadisorda Jabar, Yuda Munajat Saputra, mengatakan kegiatan Kabizza Festival atau yang dikenal Kabizza Fest, sudah menjadi agenda tahunan Disorda Jawa Barat. Tahun 2016 ini, merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya. Acara ini lebih dimaksudkan untuk memberi dan membuka ruang bagi kreativitas pemuda Jawa Barat.
“Melalui acara seperti ini diharapkan lebih memberi kesempatan dan peluang untuk mencurahkan segala kreasi mereka melalui sarana terbuka dan produktif, sehingga para pemuda Jawa Barat semakin termotivasi untuk menyalurkan bakat dan minatnya secara positif, ini merupakan karya besar 15,6 jt kaula muda Jawa Barat, kreativitas, daya juangnya silahkan dinikmati,” ujarnya.
Menurutnya, pemuda harus jadi teladan sehingga kegiatan kabizza fertival ini memiliki arti bahwa pemuda Jawa Barat dituntut memiliki kreativitas tinggi. “ Kegiatan ini menjadi sebuah display agar pemuda lebih kreatif lagi sehingga Indonesia tidak kehilangan pemuda-pemudi kreatif,” tuturnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis, berhasil meraih juara umum pada even Kabizza Fest 2016, ajang unjuk kreatifitas anak muda Jawa Barat.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikbud Ciamis, melalui Kasi Kepemudaan, Dang Alan Gunawan, ketika ditemui Koran SII, Senin (28/11/2016) lalu, mengatakan, pada even tersebut pihaknya menampilkan hasil kreasi kelompok pemuda binaan.
“Pada even itu, kami memamerkan produk makanan dan kerajinan khas Ciamis, lukisan dan galendo. Kami juga mementaskan kesenian tradisional sunda, tarian bajing luncat. Kami sangat bersyukur, di tingkat Jawa Barat, pertama kalinya Ciamis berhasil menjadi juara umum,” katanya.
Alan menegaskan, pihaknya ingin menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) kelompok pemuda yang berdaya saing, cerdas dan berprestasi. Makanya, diperlukan sebuah gerakan positif, gerakan yang memiliki konsistensi di dalam mengobarkan semangat bersaing di tingkat global.
“Bukan hanya kegiatan temporer, tapi juga diharapkan bisa mengakar di dalam kegiatan sehari hari. Kegiatan ini sangat bagus untuk memotivasi pemuda agar berkarya dan berkreasi,” katanya.
Sementara itu, Penari Bajing Luncat, Siti Herlina (25), mengaku senang karena berhasil meraih prestasi pada even tingkat Jawa Barat bertajuk Kabizza Fest 2016. “Saya latihan rutin, satu minggu dua kali di sanggar kesenian rengganis dan saat akan tampil pada even Kabizza Fest di Kuningan, latihan menjadi tiap hari agar lebih matang,” katanya. (Ajat Sudarjat, SII)