Jangan Takut, FKPT Ajak Tingkatkan Kewaspadaan Dini Hadapi Terorisme

oleh -
Ketua FKPT Jateng Dr. Drs. H. Budiyanto, SH, M.Hum.
Ketua FKPT Provinsi Jawa Tengah, Dr. Drs. H. Budiyanto, SH, M.Hum.

Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Tengah mengajak semua komponen masyarakat untuk menjaga Jawa Tengah dari berbagai ancaman dan serangan teroris. ”Caranya dengan meningkatkan kewaspadaan dini dengan cara cegah dini. Bila melihat sesuatu gelagat yang aneh di masyarakat, segera laporkan kepada aparat terdekat, jangan takut,” Kata Ketua FKPT Jateng Dr. Drs. H. Budiyanto, SH, M.Hum. “Sebab tidak mungkin menjaga situasi aman hanya diserahkan kepada aparat keamanan. Warga masyarakat harus terlibat aktif,” lanjutnya dalam jumpa pers yang dilaksanakan di sebuah restoran, Kota Semarang.

Didampingi Sekretaris, Syamsul Huda, dan Kabid Penelitian dan Pengkajian, Syamsul Maarif, mengatakan, sangat prihatin dengan serangkaian aksi biadab teroris. Baik di DKI Jakarta, Jabar, maupun Jatim dengan peledakan bom di mana-mana. Dalam kesempatan tersebut, Budiyanto juga mengingatkan bahwa Bung Karno pernah menyatakan tentang era pasca kemerdekaan jauh lebih susah dibandingkan dengan masa penjajahan. “Penjajah sangat jelas, bahaya yang bersifat laten sangat halus dan terselubung,” ungkapnya.

Diterangkan, penanggulangan bahaya terorisme membutuhkan kerjasama yang kuat dengan berbagai elemen masyarakat, terutama Pam Swakarsa, Banser misalkan yang dalam sejarahnya terbukti memiliki andil bagi Negara, atau organisasi baru seperti Ganaspati, dan PGN yang ikut bersama Banser dalam menolak kegiatan HTI setahun kemarin. Organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan harus menunjukkan peran kongkritnya di masyarakat. Sebab, menurutnya, para pelaku teror ini marak dilakukan di kalangan muda.

Kepada para politisi baik yang ada di DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, FKPT menyadari 2018 merupakan tahun politik. Namun menjelang pilihan bupati/wali kota, gubernur, pilihan legislatif dan pilpres diharapkan dalam suasana nyaman, aman dan damai. ”Mari kita kurangi ketegangan dengan tidak menyinggung sensitivitas masyarakat maupun SARA,” katanya.

Mengutip dari al Qur’an Surat al Maidah ayat 32, tentang sebuah ketetapan (hukum) yang mana ditegaskan oleh Allah bahwa membunuh seorang manusia, bukan sebab orang itu melakukan pembunuhan, atau bukan karena membuat kerusakan seperti pembunuhan penjaga keamanan Negara dan aksi bom bunuh diri, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Berdasarkan hal tersebut FKPT memberikan himbauan para ulama, kiai dan tokoh agama pemuka masyarakat Budiyanto mengajak agar tidak henti-hentinya mengingatkan umat pentingnya pola hidup keberagamaan dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan keberagaman.

”Hari ini, kita satukan tekad untuk menjaga bersama-sama agar Indonesia, khususnya Jateng selamat dari segala ancaman dan aksi para teroris,” tegasnya. Ia melanjutkan, ”Tidak ada agama yang membolehkan kekerasan. Tidak ada agama yang membolehkan membunuh orang lain dan tidak ada agama yang mengizinkan bom bunuh diri,” pungkasnya. (sorotindonesia.com/arh)

Comments

comments