Jajaran DPK PKP Jabar Gelar Rapat Konsolidasi dan Serahkan Mandat Kepada Adri Mahran Pratama Laksanakan Tugas Pucuk Pimpinan Provinsi

oleh -
Jajaran DPK PKP Jabar Gelar Rapat Konsolidasi dan Serahkan Mandat Kepada Adri Mahran Pratama Pada Munaslub

BANDUNG – Sedikitnya 20 DPK PKP (Dewan Pimpinan Kota/Kabupaten Partai Keadilan dan Persatuan) Jawa Barat, menyerahkan mandat kepada Adri Mahran Pratama untuk mengisi ‘kekosongan’ ketua DPP PKP Jawa Barat yang sebelumnya dijabat oleh Dwi Ratna Kartikawati. Tugas yang dimandatkan antara lain mewakili DPP PKP Jabar untuk kegiatan dan agenda partai di lingkup Jawa Barat maupun nasional.

Hal tersebut muncul saat pelaksanaan rapat konsolidasi yang dilaksanakan di Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/2/2023) sore hingga malam, sekaligus menyikapi partai besutan Mayjen (Purn) Yussuf Solichien yang kini tertatih-tatih dalam proses tahapan keikutsertaannya pada Pemilu 2024 mendatang.

“Terlepas dari DPN (Dewan Pimpinan Nasional) PKP, kita yang hadir saat ini dari DPP PKP Jawa Barat dan DPK PKP masih solid berjuang, kita tetap rajut semangat dan asa serta visi,” kata pimpinan rapat Adri Mahran Pratama yang juga Wakil Sekertaris DPP PKP Jabar.

Pada rapat yang turut dihadiri oleh pengurus DPP PKP Jabar, Denny Maulana, berlangsung interaktif, tampak setiap kader pimpinan pengurus DPK menyampaikan suara dan aspirasinya serta berkomitmen menjaga soliditas.

“Ya, hari ini kita sudah mengadakan rapat untuk mendengarkan aspirasi jajaran DPK yang ada di Jawa Barat. Mereka mendesak dan meminta agar salasatu dari pimpinan yang sah di DPP PKP Jawa Barat untuk menjadi motor partai. Kalau tidak ada acara seperti ini, mungkin Jabar akan dinilai kosong, padahal Jabar itu yang MS,” ujar Denny Maulana usai kegiatan.

Pada rapat yang dilaksanakan hingga malam sekitar pukul 22.00 WIB ini pun akhirnya secara musyawarah dan mufakat dan pertimbangan yang matang telah memilih dan memberikan mandat kepada Adri Mahran Pratama untuk melaksanakan kegiatan dan agenda utama PKP Jabar

Jajaran DPK PKP di Jawa Barat membubuhkan tanda tangan surat mandat kepada Adri Mahran Pratama.

Adri Mahran Pratama sendiri saat ditemui awak media usai kegiatan, mengatakan siap menjalankan amanah yang diembannya dari jajaran DPK PKP Jabar.

“Pemilihannya berdasarkan musyawarah mufakat, tadi kita lihat bersama, hampir seluruhnya yang hadir sudah menentukan nasib kita untuk kedepan,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa apapun hasilnya nanti akan dipertanggungjawabkan kepada jajaran dan kader PKP di Jawa Barat.

Adri juga mengungkapkan bahwa usai pengumuman awal PKP tidak lolos Pemilu 2024, ada DPK yang goyah.

“Kondisi saat diumumkan PKP tidak lolos Pemilu 2024, memang ada DPK yang nyaris rontok. Namun setelah kita berkumpul seperti sekarang ini, dari 27 DPK, alhamdulillah masih di atas quorum, lebih dari setengahnya tetap solid dan posisi siap tempur,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, kami akan tetap melaksanakan konsolidasi terus menerus. Karena masih ada kesempatan dan upaya untuk kita mengikuti Pemilu,” tutup Adri Mahran Pratama.

Nahkoda DPP PKP Jabar Oleng

Dalam rapat tersebut para kader juga mengeluhkan olengnya nahkoda DPP PKP Jabar definitif, Dwi Ratna Kartikawati, yang sudah sekian lama tidak aktif mendampingi para pejuang Jawa Barat tanpa ada kabar berita resmi kepada jajaran dan disinyalir malah sudah berlabuh ke partai politik yang lain.

Diungkapkan oleh Denny Maulana, bahwa pihaknya memang belum mengetahui secara pasti Dwi Ratna Kartikawati apakah sudah mundur atau pamit dari PKP, namun sejumlah sikap yang ditunjukannya terbukti kontra produktif terhadap kerja-kerja politik PKP.

“Ketua DPP PKP Jabar yang ada saat ini memang kami belum menerima kabarnya (mundur) secara resmi dan tertulis, tetapi dengan meninggalkan tanggung jawab, itu kan berarti sudah resmi. Secara pribadi dia telah meninggalkan kita semua dan konon dia sudah tergabung dalam kepengurusan partai politik yang lain di Jawa Barat,” ungkapnya.

Denny juga menyebut bahwa Dwi Ratna Kartikawati telah memperpanjang catatan buku dosanya terhadap perjuangan jajaran PKP Jawa Barat yang dibentuknya, antara lain dengan upaya bedol desa jajaran PKP Jabar ke partai politik lain.

“Pamit belum, tetapi buku dosa sudah banyak. Dalam chat-chat yang dibuatnya, mengajak dan mempengaruhi kader yang lain untuk pindah partai. Jadi itulah yang memberikan landasan bagi kami berani mengambil inisiatif ini (rapat konsolidasi penetapan mandataris). Makanya, kita melihat kecintaan dan semangat kang Adri Mahran Pratama terhadap partai, sehingga kita dorong untuk pimpin konsolidasi DPP PKP Jabar,” pungkasnya.*

Comments

comments