WONOSOBO— Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wonosobo menuntut Polri segera menyidik dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap kadernya, Ahmad Saefudin alias Asep di Jalan Tuang Blerong-Bulusari, Demak.
Asep ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi tersebut dengan dugaan sementara motif perampokan.
“Sahabat Asep adalah kader kami, dan kami menuntut agar Polri mengambil tindakan cepat dan tegas menangkap pelaku pembunuhan,” kata Ketua IKA PMII Wonosobo, Thoriq Zainul Alam.
Almarhum Asep diduga dirampok setelah menunggu orang tuanya yang tengah menjalani perawatan inap di rumah sakit. Sekitar pukul 01.00 dini hari, korban meninggalkan rumah sakit untuk kembali ke kediamannya, Desa Gaji, Kecamatan Guntur. Dalam perjalanan pulang, korban diduga ditangkap dan dibunuh. Korban mengalami luka tusuk bagian dada depan dan robek.
“Tindakan tersebut merupakan tindakan tidak beradab dan tidak manusiawi. Polisi harus secepatnya menuntaskan kasus ini,” lanjutnya.
Korban masuk dalam organisasi PMII pada tahun 2006, mengambil program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) Unsiq Wonosobo. Karirnya di PMII dimulai dari kader komisariat hingga pengurus PKC PMII Jawa Tengah.
“Kami mengenal Sahabat Asep sebagai pribadi yang saleh, aktif berkegiatan dan mudah bergaul,” kata anggota IKA-PMII satu angkatan, M. Chalwani. (*)