BANDUNG, sorotindonesia.com,- DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Barat (KNPI Jabar) bersama dengan Karang Taruna Kabupaten Bandung, gelar kegiatan Hajat Lembur dalam rangka Milangkala ke 37 Desa Neglasari, Kecamatan Majalaya, yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 Juni 2019 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pancer KNPI Jabar Erlan Suparlan, Teguh Ariprianto dan Wakil Ketua KNPI Jabar Amir Hamzah serta pengurus Karang Taruna Kecamatan Majalaya, Rahmat, serta perwakilan aparatur Desa Neglasari, Eddy Cahyadi, pada konferensi pers yang dilaksanakan di Sekretariat KNPI Jabar, Jl. Soekarno Hatta, Kota Bandung, Sabtu (15/6/2019).
“Pada rangkaian acara hajat lembur ini akan diadakan kegiatan Pasar Tongkeng, antara lain pasar tongkeng seni, pasar tongkeng kuliner khas desa, pasar tongkeng pakasaban, pasar tongkeng spiritual, pasar tongkeng peperenian, dan pasar tongkeng pakarang. Selain itu ada hiburan warga seperti Rajah, Karinding, Kendang pencak,
Debus, Akrobat ular, Ayam tempur, Katangkasan domba, Tari tradisional, Kacapi suling serta Kaulinan barudak lembur,” jelas Erlan Suparlan.
Selain itu, tambah Erlan, akan dadakan kunjungan ke tempat para tokoh dan bangunan bersejarah di sekitar Desa Neglasari.
Kegiatan lain, lanjutnya, adalah penanaman pohon di sekitar bantaran Sungai Citarum. “Ada 5.000 bibit pohon hasil persemaian di Desa Neglasari, kita sudah berkomunikasi dengan Satgas Citarum Sektor 4 untuk lokasi penanamannya,” ujar Erlan.
Dikatakan oleh Erlan, Desa Neglasari juga dilintasi oleh Sungai Citarum, “Kita berharap peradaban ketahanan pangan, kecintaan pada sungai, ditumbuhkan dengan pola-pola sosialisasi dan sinergi,” kata Erlan.
“Ide besarnya, ngateketkeun kawargian, merekatkan kembali nilai-nilai persaudaraan kita yang mulai tergerus modernisasi, sehingga ada nilai-nilai luhur budaya yang dikenal oleh generasi muda saat ini sebagai jati diri,” harapnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Teguh, ada sekitar 35 lembaga dan komunitas yang juga terlibat dalam kegiatan ini.
“Di desa, nilai-nilai luhur dan kearifan lokal hingga kini masih terjaga. Namun, sejalan kemajuan zaman nilai-nilai tersebut sedikit-demi sedikit mulai tergerus. Dapatkah nilai-nilai ini ke depan tetap terjaga oleh generasi bangsa dan mampu bertahan dalam terpaan zaman? Itu adalah sepenggal ungkapan yang tersampaikan dalam beberapa dialog bersama Kepala Desa Negrasari, Asep Zaenal Malik Ibrahim beberapa waktu lalu.
Ungkapan tersebut merupakan akumulasi kekhawatiran sekaligus harapan generasi muda akan kehidupannya kelak. Kehidupan mereka saat ini menjadi fase kehidupan yang berat. Zaman modern nyaris menjauhkan mereka dari sandaran nilai-nilai luhur para pendahulunya yang telah menggagas sedemikian rupa. Pewarisan yang mengalami distorsi akibat lemahnya persiapan generasi muda menghadapi perubahan zaman,” jelas Teguh atas peran yang diambil oleh KNPI bersama Karang Taruna dalam kegiatan besar hajat lembur di Desa Neglasari.
Sadar akan hal demikian, lanjutnya, para pemuda menggagas ide untuk membangkitkan kembali keberadaan nilai-nilai luhur yang selama ini mereka ketahui namun tidak lagi terimplementasikan. “Idenya mereka kemas secara massif menyesuaikan dengan tatanan kehidupan yang ada serta memerhatikan keselarasan dengan cara pandang masyarakat pada umumnya. Puncak gagasan tersebut adalah terwujudnya kemasan Hajat Lembur. Hajat Lembur sekaligus menjadi ajang memperingati ulang Tahun Desa Neglasari yang ke 37 tahun,” urainya.
Dalam event ini terdapat gagasan-gagasan utama event, yaitu pemberian penghargaan Pemerintah Desa Neglasari kepada sejumlah orang yang dinilai berjasa terhadap perwujudan kemajuan desa sejak desa didirikan. Pemerintah desa juga mengajak partisipasi kepada seluruh masyarakat agar mengambil bagian dari penyelenggaraan Hajat Lembur melalui kreasi-kreasi yang dapat mayarakat laksanakan mulai dari kreasi penampilan seni, kuliner khas desa, tradisi mata pencaharian khas desa, pemeliharaan lingkungan hidup, helaran dan kreasi-kreasi unik lainnya.
“Insya Allah, kami dari pemerintah desa dan warga masyarakat sudah siap mendukung suksesnya kegiatan ini. Kami akan menampilkan hasil pertanian dan produk unggulan Desa Neglasari,” ucap Eddy Cahyadi, Kaur Perencanaan, yang hadir mewakili Kepala Desa Neglasari pada konferensi pers tersebut.
“Alhamdulillah, Sungai Citarum atas kerjasama TNI dan masyarakat sudah berubah sekarang menjadi lebih bagus, nanti masyarakat yang akan berkunjung bisa melihatnya,” pungkas Eddy.
Acara Hajat Lembur Desa Neglasari ini direncanakan akan dihadiri antara lain oleh Gubernur Jawa Barat selaku Dansatgas Citarum sebagai keynote speaker, Dansektor 4 Satgas Citarum, Bupati Bandung, Ketua DPD KNPI Jabar, Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung.
Kegiatan konferensi pers tersebut juga turut dihadiri oleh sesepuh Kasundaan dan pendiri Jaringan Bandung Inisiatif, Abah Alam.
Ditempat terpisah, Abah Alam saat ditemui oleh wartawan mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan hajat lembur yang dilaksanakan oleh para muda mudi dari KNPI dan Karang Taruna.
“Dulu Bung Karno pernah mengatakan, beri 10 pemuda, kita guncang dunia. Kita memiliki Dasasila Bandung, dan kita guncang dunia,” ucap Abah Alam mengawali.
“Indentitas budaya tidak akan hilang, dan akan tetap kembali. Sinergi antara KNPI dan Karang Taruna merupakan basis untuk mengembalikan nilai-nilai yang tergerus, gunakan aturan yang ada,” ujar Abah Alam.
Abah Alam berharap, gerakan kaum muda saat ini bisa membangun kekuatan baru di Jawa Barat dengan adanya Sungai Citarum dengan mengembangkan budaya, pangan dan wisata.
“Pemuda yang bergerak dan berintegritas, tunjukkan talenta-talenta dengan kemampuan lokal yang dimiliki,” pesan Abah Alam.(St)