Gaduh Pernyataan Terkait Badut dan Talaud, Aktivis Desak Andrei Angouw Minta Maaf

oleh -
Gaduh Pernyataan Terkait Badut dan Talaud, Aktivis Desak Andrei Angouw Minta Maaf
Steven Timpalen. [Foto: dok.]

JAKARTA, sorotindonesia.com – Walikota Manado Andrei Angouw dinilai telah menimbulkan kegaduhan akibat pernyataan dalam pidatonya yang diunggah ke akun FB pribadinya sekitar lima hari lalu tentang data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dikaitkan dengan badut dan Talaud.

Hal ini yang menjadi sorotan dari aktivis asal Talaud, Steven Timpalen, yang diungkapkannya saat diwawancarai awak media.

“Sebagai masyarakat asli Kepulauan Talaud, saya sangat menyayangkan dan sangat kecewa dengan tutur kata Walikota Manado Andrei Angouw. Karena menurut saya tidak seharusnya seorang walikota melontarkan kalimat yang terkesan merendahkan derajat dan harga diri orang Talaud,” ungkap aktivis Jaringan Aliansi Nasional (Jarnas) tersebut, Sabtu (16/9/2023), di sela menyaksikan kemeriahan acara Discover North Sulawesi.

Meski ia turut bersyukur Kota Manado memiliki catatan PDRB tertinggi di Sulawesi Utara, namun juga kurang pas bila dibanding-bandingkan dengan Kabupaten Talaud yang terletak di ujung utara Nusantara.

“Walau secara data PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud terendah di Sulawesi Utara, kami orang Talaud punya harga diri dan jangan ukur kami dengan uang, hanya karena ingin memberitahukan hal yang semu. Perlu Andrei Angouw ketahui, kami orang Talaud punya kontribusi juga di segala bidang dengan potensi yang ada untuk NKRI. Lagipula baru sekarang saya dengar ada pemimpin daerah yang menyinggung daerah lainnya, terlebih masih dalam satu provinsi. Kenapa tidak bandingkan saja misalnya PDRB Kota Manado dengan PDRB Kota Makasar? atau dengan kota yang tidak memiliki pelabuhan dan bandara internasional seperti Kota Bandung?” serang Steven.

Oleh karena itu, Steven mendesak Walikota Manado Andrei Angouw untuk meminta maaf atas perkataannya yang dianggap telah menyinggung masyarakat Talaud.

“Kami sebagai masyarakat Talaud meminta segera kepada Andre Angouw untuk mencabut kalimat-kalimat yang dia ucapkannya dan segera meminta maaf kepada masyarakat Talaud,” tegas Steven yang juga tergabung dalam komunitas Arus Bawah Ganjar (ABG).

“Kami harap kedepannya Andrei Angouw lebih bijaksana dan jangan makang puji, tapi harus bisa bersinergi dengan seluruh masyarakat dan bila perlu membantu untuk mendorong pembangunan daerah lainnya untuk kemajuan Sulut,” pungkas Steven Timpalen. *

Comments

comments