Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Keberhasilan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror membekuk empat orang terduga teroris yang terkait dengan jaringan sel ISIS pada pekan lalu di Kebumen (Jateng) dan Bandung (Jabar), diharapkan semakin meningkatkan kewaspadaan dan keberanian masyarakat Jawa Tengah untuk mencegah gerakan radikalisme dan terorisme pada momen menjelang Pilkada Jateng.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Jawa Tengah (FKPT Jateng) Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum., mengatakan keberhasilan aparat menangkap para terduga teroris yang memiliki jaringan dengan ISIS itu sebelum melancarkan aksinya dapat meningkatkan semangat, keberanian dan kepercayaan masyarakat dalam mencegah berbagai upaya para pelaku aksi teror yang akan mengganggu ketentraman masyarakat.
“Keberhasilan Densus meringkus para terduga teroris itu, telah membuka mata kita bahwa wilayah Jateng masih dimanfaatkan sebagai lokasi transit para terduga pelaku aksi teror, padahal masyarakat sudah merapatkan barisan tidak memberi kesempatan teroris untuk melakukan aksinya,“ ujar Budiyanto saat ditemui awak media di Nglaras Roso Jalan MH Thamrin, Miroto, Semarang Tengah, Kota Semarang, (25/06/2018).
Menurutnya, Pemerintah telah merapatkan barisan dalam menjaga pesta demokrasi dengan tertib dan aman. Kualitas demokrasi harus ditingkatkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja yang sudah semakin bagus. Hal ini tentunya akan semakin mempersempit ruang bagi para pelaku teror yang umumnya tidak menyukai demokrasi dan menyerang dengan isu khilafah atau Negara Islam.
Budiyanto menyatakan, warga Jawa Tengah yang guyup dan rukun telah memiliki kokitmen yang kuat dalam menjaga diri dan lingkungan dari orang yang disinyalir sebagai terduga teroris. Salah besar kalau memandang Jateng sebagai zona nyaman transit sebelum menjalankan aksi teror. Bahkan, kata Budiyanto, Kampus Kesehatan yang ada di eks karesidenan Solo raya juga telah melakukan MoU dengan FKPT Jateng. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari indikator tingkat kesadaran dan keberanian masyarakat semakin meningkat dalam mempersempit ruang gerak para pelaku aksi teror dan radikal. Masyarakat semakin sadar bahwa paham dan gerakan radikal teror sangat bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia dan norma umat beragama. Sebab itu, pihaknya optimis akan semakin banyak Lembaga Pendidikan, Pesantren dan Organisasi atau komunitas yang nantinya menjadi mitra strategis dengan FKPT dalam mencegah paham radikal-teror berkembang di Jateng. (sorotindonesia.com/arh)