Semarang – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang pada hari ini, Selasa (21/11/2017), melakukan kunjungan ke Dinas Sosial Kota Semarang. Dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Sosial Kota Malang Sri Wahyuningtyas memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Kota Semarang atas kinerjanya dalam memaksimalkan potensi sumber kesejahteraan masyarakat (PSKS).
“Disini (Kota Semarang) memang para pendampingnya dari PKH, luar biasa,” kata Sri Wahyuningtyas. “Disini pendampingnya enak (bisa diajak kerjasama dengan baik dan tidak perlu didampingi secara ekstra oleh kepala dinas sudah efektif), luar biasa benar-benar bisa bekerja keras memaksimalkan potensi yang ada. Kalau out put dan out ame-nya sama.” tambah Yuyun, sapaan akrab dari Sri Wahyuningtyas.
Sementara itu Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Tri Soekma Widajati merasakan bahwa kondisi yang ada di Kota Semarang menunjukkan manfaat dari program Kube Survive tersendiri. Terlebih dengan kondisi infrastruktur yang tidak begitu mendukung seperti yang disaksikan sendiri secara langsung. “Dari Kube ini bisa sukses meningkatkan ekonomi masyarakat yang menjadi anggota,” kata Soekma. Ia berharap agar masyarakat juga mampu menjaga kebersihan, “Secara infrastruktur memang karena ini lokasinya di tengah masyarakat nelayan, ya memang perlu terus diperbaiki. Terutama persoalan sampahnya juga perlu dikelola dengan baik” imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Tommy Yarmawan Said bersama Kepala Bidang Fakir Miskin Primasari, dan perwakilan petugas Pendamping Keluarga Harapan (PKH) mengajak Kepala Dinas Sosial Kota Malang Sri Wahyuningtyas, Sekretaris Dinas Sosial Pipih Triastuti dan Kabid Linjamsos Tri Soekma Widajati beserta rombongan petugas PKH meninjau lokasi KUBE (Kelompok Usaha Ekonomi Bersama) Kecamatan Semarang Utara dan E- Warung yang ada di Semarang Timur sebagai contoh dari 2 lokasi dengan akses yang berbeda.
“KUBE di Kelurahan Tambak Mulyo dipilih sebagai tempat untuk dikunjungi karena di lokasi tersebut memiliki akses jalan yang tidak bagus karena memang berada di daerah rob dan akses jalan menuju lokasi susah, meskipun sudah sering kali ada perbaikan jalan di sana. Maksud kami hanya sebatas menunjukkan Kube bisa efektif di pinggiran kota yang secara akses infrastruktur bisa dibilang sulit maupun di tengah kota,” Ungkapnya. [Rifqi]