KBB, Dinas Peternakan dan Perikanan KBB berkolaborasi dengan BKIPM Bandung dukung pembentukan Gapokdakan (gabungan kelompok pembudidaya ikan) di wilayah KBB.
Sinergi ini ditunjukan dengan dibentuknya Paguyuban Baraya Lauk Parahyangan yang bertempat di aula perusahaan pembudidaya ikan Sinar Bintang Mandiri di Cilame Permai Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat (KBB), Rabu (26/4).
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan KBB melalui Seksi Budidaya dan Produksi Ikan, Nila Sukmawati, mengatakan pada wartawan di sela acara tersebut bahwa acara itu terselenggara berkat inisiatif dari teman-teman pembudidaya ikan. “Kebetulan sebagian pembudidaya ikan yang hadir saat ini merupakan peserta pelatihan ikan hias yang digelar beberapa waktu lalu”, ungkapnya.
Nila menambahkan, “Dari situ para pembudidaya ikan ini sudah berencana kembali berkumpul untuk penyelesaian permasalahan yang terjadi di kegiatan usaha budidaya”, ujarnya.
Disadari oleh pihaknya bahwa beberapa persoalan yang sempat muncul diantara pembudidaya adalah harga pakan, kebutuhan pemasaran dan hama penyakit.
“Dari persoalan itu kita bergabung bersama-sama (Dinas, Katantina dan pembudidaya) bagaimana penyelesaian persoalan itu”, kata Nila.
“Saat ini kan paguyuban belum ke penyusunan rencana kerja. Penyusunan rencana kerja dari mulai bagaimana penyediaan pakan yang lebih murah kemudian bagaimana pemasarannya”, ujarnya.
Nila berkeinginan pada saat pertemuan penyusunan program kerja, pihaknya diberi kesempatan bergabung kembali, jadi bisa bersama-sama melaksanakan program kerjanya. Harapannya untuk mempermudah pakan dan pemasaran. “Untuk pemasaran, saya baru dapat info, masih rencana sepertinya, paguyuban akan menunjuk satu titik sentra yang akan dijadikan sentra pemasaran”, pungkasnya.
BKIPM Bandung Siap Fasilitasi Pemasaran
Terkait dengan persoalan pemasaran, Kepala BKIPM Bandung Dedy Arief berpendapat bahwa itu bisa terjadi karena pembudidaya belum punya link atau belum punya network yang kuat.
“Sementara kita setiap hari mendata ikan-ikan yang keluar dari Jawa Barat dan masuk ke Jawa Barat serta pasar-pasarnya kita sudah punya datanya”, kata Dedy.
Ditambahkannya, “Kalau untuk pasar domestik kami pasti akan dokumentasikan. Jadi kita akan link kan mereka ke market. Kedepannya sudah urusan bisnis mereka”, jelasnya.
Untuk bisa bersaing di pasaran, tentu banyak faktor yang di perlukan. Diantaranya kualitas.
Untuk hal tersebut BKIPM akan fasilitasi jaminan mutunya, jaminan kesehatannya kemudian sertifikat kesehatan yang keluar dari tempat budidaya. (St)