Dilarang di Bandung Panaskan Pentas Road to Soundrenaline 2017

oleh -

BANDUNG – Pentas musik Road to Soundrenaline 2017 di Kota Bandung yang digelar di Lapangan PPI Pussenif, menghadirkan grup musik cadas Seringai di pamuncak acara dan membawa salasatu lagu hits-nya berjudul Dilarang di Bandung yang berhasil membakar suasana ribuan pengunjung yang hadir menjadi lebih atraktif. 

Seringai di pentas Road to Soundrenaline
Foto : Penampilan vocalis band rock Seringai, Arian, di pentas Road to Soundrenaline Bandung, Sabtu (29/7/2017).

Seringai yang beranggotakan Arian13 (vocal), Ricky (guitar), Edy Khemod (drum) dan Sammy Bramantyo (bass guitar), menghentak panggung spektakuler Road to Soundrenaline dengan melontarkan beberapa lagu hits lainnya, selain Dilarang di Bandung, Seringai melepas diantaranya lagu Tragedi, Amplifier, Serigala Militia dan lagu Program Party Seringai yang menarik penonton bergerak aktif bak gelombang dari arah kanan dan kiri, termasuk ketika Seringai meluncurkan lagu Persetan dari album terbaru mereka ke atas pentas.

Kemeriahan penampilan hingar bingar band metal Seringai sebagai grup penutup konser malam itu, didahului dengan penampilan apik dari UTBBYS (Under The Big Bright Yellow Sun) yang berpadu dengan Jeruji dan Choir serta unjuk kebolehan dari grup HMGNC yang melantunkan salasatu lagu yang baru dirilisnya, Sedikit Waktu.

HMGNC di Road to Soundrenaline Bandung
Foto : HMGNC

Sebelumya, pentas konser musik Road to Soundrenaline di Kota Bandung ini dihangatkan oleh suguhan musik dari duo musisi Bottle Smokers yang dilanjutkan dengan penampilan Maliq & D’Essentials yang membuat penonton tak henti untuk bergoyang.

Maliq & D'Essentials di pentas Road to Soundrenaline Bandung
Foto : Maliq & D’Essentials

Sedangkan sebagai pembuka gelaran dihadirkan TRE, Mustache and Beard, Jionora serta Danilla yang mengalirkan tontonan musik syahdu menuju petang kepada pengunjung.

Danilla di pentas Road to Soundrenaline Bandung
Foto : Danilla
Bersatunya Ragam Ekspresi & Karya dalam Road to Soundrenaline 2017

Gelaran akbar Soundrenaline 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 September 2017 mendatang di Garuda Wisnu Kencana, Bali, diawali dengan rangkaian Road to Soundrenaline di 50 titik di berbagai kota di Indonesia. Salasatunya yang digelar di Lapangan PPI Pussenif, Bandung pada hari, Sabtu (29/7/2017).

Melalui acara ini para penikmat musik dan seni visual diajak untuk menyerukan pesan persatuan ditengah keragaman ekspresi dan karya. Inilah yang menjadi tema besar Soundrenaline 2017 yang memiliki hastag #UnitedWeLoud.

Andhika Adiputra, perwakilan dari penyelenggara Road to Soundrenaline di Bandung menjelaskan bahwa Indonesia memiliki beragam talenta yang dapat membanggakan bangsa. “Pernahkah kita membayangkan kalau semua talenta negeri bisa bersatu menampilkan sebuah karya bersama?,” tanyanya. “Inilah yang akan terjadi di puncak acara Soundrenaline 2017 di Bali yang kami ingin tampilkan dalam Road to Soundrenaline hari ini,” ujar Andhika yang merupakan Managing Director dari Level Tujuh selaku penyelenggara Road to Soundrenaline.

Ditambahkan oleh Andhika bahwa Road to Soundrenaline bertujuan untuk membawa sebagian kemeriahan acara Soundrenaline 2017 khusus bagi penikmat musik musik di Bandung. “Kami ingin para penikmat musik di Bandung bisa merasakan serunya Soundrenaline nanti. Salasatunya, bila hari ini kita bisa menikmati penampilan Danilla, nanti di Bali kita bisa menyaksikan kolaborasi Danilla dengan Mondo Gascaro yang pastinya berbeda dari yang sudah-sudah,” jelas Andhika.

Soundrenaline 2017 di Bali akan diramaikan oleh 70 musisi dari dalam dan luar negeri yang akan menggebrak empat panggung. Musisi yang akan hadir diantaranya band rock asal Australia, JET. Line-up lengkap serta informasi tiket dapat dilihat di www.soundrenaline.co.id.

Soundrenaline Mural Competition

Menurut informasi yang didapat sorotindonesia, selain akan tampil para musisi, acara di Bali nantinya akan digelar Soundrenaline Mural Competition untuk pecinta dan penggiat seni visual.

Di Soundrenaline 2017, Bujangan Urban yang merupakan seorang seniman Mural dan Graffiti yang juga pendiri komunitas Gardu House akan mengarsiteki sebuah proyek seni visual bertajuk Culture Hub. Dalam proyek ini Bujangan Urban akan berkolaborasi dengan seniman mural/graffiti dari berbagai kota di Indonesia, dan para pemenang Soundrenaline Mural Competition dalam menyulap tebing batu Garuda Wisnu Kencana menjadi sebuah galeri visual yang masif. (*)

 

 

Comments

comments