Demi Kemanusiaan, Seorang Warga Relakan Lahan Wortelnya Dijadikan Area Pengungsian

oleh -

Banjarnegara, [ Sorot Indonesia ] – Gempa Banjarnegara yang terjadi pada hari, Rabu 18 April lalu, memberikan dampak bagi masyarakat yang terkena musibah. Terlebih kemiringan tanah di Desa Kasinoman dan Desa Krompyang yang tidak memungkinkan didirikan tenda pengungsian. Hal tersebut membuat PMI, BPBD dan lembaga lain untuk terus berupaya memberikan pelayanan terhadap lebih dari 2.100 warga terdampak dan berupaya mencari solusi terbaik bagi para pengungsi.

Mugo Pranoto (50 th), warga Desa Kasinoman merupakan salasatu sosok yang terpanggil dan berjasa dalam ikut serta dalam tanggap darurat bencana gempa di Banjarnegara. Tanaman wortelnya terpaksa dipanen dini, dan lahan tersebut didirikan tenda untuk menginap 500 warga. “Demi kemanusiaan, saat PMI akan mendirikan tenda. Saya sukarela menawarkan lahan wortel untuk tenda pengungsi,” ungkap Mugo yang pernah menjadi Lurah Kasinoman.

Shelter di atas lahan wortel milik Mugo di area bencana gempa Banjarnegara

Sementara itu Suratini (37 th) seorang warga Kasinoman menyampaikan bahwa ia masih merasakan terjadinya gempa susulan, meskipun kecil tapi tetap mengakibatkan trauma. “Sejak kamis lalu, rumah sebagian rusak parah, saya sekeluarga memilih tidur di tenda yang disiapkan PMI untuk lebih aman. Juga kebutuhan harian seperti bahan makan dan minum disediakan PMI dan lainnya,” ungkapnya sambil memasak bersama warga lain.

Baca Juga:  PMI Kabupaten Ciamis Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Di Kampung Sidamulya

Ketua PMI Jawa Tengah Imam Triyanto mengatakan hal serupa, “Mayoritas warga memilih tidur di tenda dan bangunan sekolah, karena merasa aman, mengingat rumahnya sebagian roboh dan dinding retak, sehingga rawan untuk ditempati,” kata dia di Posko Sidakangen, Kalibening-Banjarnegara, (25/4/2018).

Diterangkannya, PMI telah mendistribusikan berbagai bantuan sesuai yang dibutuhkan, di antaranya; tenda 45 unit, terpal 250 lembar, baby-kit 50 box, sarung 200 lembar, selimut 200 lembar, dan MCK portable 20 unit. Selain itu juga memobilisasi lebih dari 150 sukarelawan dari berbagai kabupaten-kota.

Baca Juga:  Musyawarah Kerja PMI Kota Semarang, Rumuskan Delapan Renstra 2018

“Sukarelawan yang diterjunkan memiliki spesialisasi di bidang medis/kesehatan (dokter, perawat, bidan), asesmen/pendataan, logistik, dapur umum, shelter/penampungan, air dan sanitasi,” jelasnya.

DPSP

Dilanjutkan, “Saat ini para pegiat organisasi kemanusiaan masih terus memberikan pelayanan bagi pengungsi di 10 titik dan tersebar di Desa Kertosari, Desa Sidakangen, Desa Kasinoman dan Desa Krompyong Kecamatan Kalibening, Banjarnegara. (sorotindonesia.com/arh/hms)

Aktifitas satgana PMI di area bencana Banjarnegara

 

Comments

comments