PURUK CAHU – Memasuki musim kemarau yang mulai terasa sejak awal bulan Juli 2019 ini, pihak PDAM kembali menuai masalah yang kerap terulang setiap tahunnya. Sekitar 3.000 pelanggan tetap PDAM Kabupaten Murung Raya terancam mengalami krisis distribusi air bersih.
Untuk pertamakalinya sejak ditetapkan menjadi Plt Direktur PDAM Mura, Esliter, beberapa waktu yang lalu mencoba mengambil langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan air bersih yang mulai dialami warga Kota Puruk Cahu ini.
“Banyak laporan dan kritikan yang diarahkan kepada kami, baik langsung maupun melalui media sosial. Sehingga kami berinisiatif untuk mempublikasikan langkah-langkah antisipasi yang kami ambil saat ini untuk beberapa waktu kedepan,” kata Esliter kepada awak media saat memimpin timnya memasang pompa air tambahan di DAM Dirung Karengkang, Senin (22/7/2019).
Diakuinya, kondisi krisis air bersih ini selalu saja berulang ulang terjadi, sehingga pihaknya mengambil langkah yang sebenarnya tidak populer atau bisa dikatakan menyimpang dari perencanaan awal dari PDAM.
“Karena kondisi ketinggian air di DAM ini sudah di bawah pintu air, maka akan dibangun rumah pompa terapung dengan kapasitas besar, sehingga diperkirakan akan menelan dana Rp 300 juta,” tambahnya lagi.
Selain itu, pihak PDAM juga akan kembali mengaktifkan BAK 90 dipinggiran Sungai Soko untuk menambah daya dorong distribusi air bersih. “BAK 90 kita fungsikan, untuk membantu daya dorong, karena selama ini PDAM kita masih menggunakan sistem gravitasi dalam distribusinya,” ungkap mantan anggota KPU Mura ini lagi.
Esliter juga berharap masyarakat bersabar menunggu pengerjaan yang sedang diupayakan pihaknya agar dapat segera selesai. “Kami berharap masyarakat dapat bersabar, kita akan terus berupaya semaksimal mungkin mengatasi krisis air bersih ini,” pungkasnya. (ian)