JAKARTA, sorotindonesia.com – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia membantah keras rumor yang mengaitkan pihaknya dengan potensi akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab Holdings. Bantahan ini disampaikan menyusul mencuatnya kembali isu merger antara dua raksasa teknologi Asia Tenggara tersebut.
Managing Director Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pembicaraan apa pun terkait rencana tersebut. “Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut,” ujar Stefanus dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Sebelumnya, beredar spekulasi bahwa Danantara akan berinvestasi dengan membeli saham minoritas GoTo apabila upaya merger dengan Grab berjalan. Langkah ini diisukan sebagai respons atas kekhawatiran pemerintah terhadap potensi GoTo, sebagai perusahaan teknologi besar asal Indonesia, akan diakuisisi oleh Grab yang berbasis di Singapura. Rumor tersebut bahkan menyebutkan bahwa Grab menargetkan kesepakatan bisa tercapai pada kuartal II 2025 dengan valuasi GoTo mencapai 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 114 triliun.
Meski membantah adanya pembicaraan, Stefanus memastikan bahwa Danantara pada prinsipnya selalu terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandat lembaga, yakni untuk memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Namun, ia menekankan setiap keputusan investasi dilakukan secara selektif melalui kajian yang menyeluruh dan manajemen risiko yang baik.
Klarifikasi ini sejalan dengan pernyataan dari pihak Grab yang sebelumnya juga menyampaikan bahwa mereka tidak sedang melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan potensial dengan GoTo.