SEMARANG , sorotindonesia.com – Sekretaris Gerakan Pemuda Nahdliyin (GPN) Kota Semarang, Dimas Bagus Pamungkas mengungkapkan bahwa dia bersama merupakan bagian dari ikhtiar meyakinkan masyarakat untuk memilih pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Yasin) pada masa coblosan 27 November nanti.
Meski memiliki tradisi keislaman yang sama, namun ada daerah yang tidak dekat dengan kalangan pesantren atau bukan basis santri.
“Di daerah ini punya tradisi keislaman model Nahdlatul Ulama (NU), tapi bukan basis santri. Jadi memang kita harus tahu persis bagaimana cara meyakinkan saudara kita ini untuk memilih Gus Yasin,” kata dia seusai kegiatan Doa Bersama Untuk Kemenangan Luthfi-Yasin di Desa Tinjomoyo, Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Jumat (22/11/2024) malam.
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa daerah tersebut bukan dari basis partai pengusung Paslon 02 Luthfi-Yasin dan Yoyok-Joss dalam Pilkada serentak.
Meski demikian, dirinya tetap optimis karena secara organisasi, NU semakin kuat di Semarang. “Alhamdulillah di sini ada beberapa kader yang aktif di Banom NU, tentunya mereka kita harapkan bisa diandalkan untuk kemenangan Luthfi-Yasin di TPS sekitar sini,” ujarnya.
Kepada para relawan, ia mengingatkan bahwa menghadapi perbedaan yang ada di masyarakat butuh ketenangan dan ketelatenan. “Harapannya agar kader yang ada di sini mulai terbiasa ngemong masyarakat yang beda-beda ini, karena ini modal awal untuk mendapatkan simpati dan suara pemilih,” ujarnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa pasangan calon 02 merupakan calon pemimpin yang mendapatkan dukungan lebih banyak kiai (ulama) dari kontestan Paslon 01. “Mengikuti yang lebih banyak kiai itu penting, insya Allah berkah, selamat dunia akhirat,” tuturnya.
Bahkan, kata Dimas, masyarakat yang beruntung adalah yang memiliki pemimpin seorang kiai seperti Gus Yasin, atau dekat dan dapat dukungan banyak orang alim atau ulama seperti Yoyok-Joss.