BRI Peduli Bangun Sarana Dan Prasarana Bank Sampah Di Astana Eyang Pajajaran Bandung

oleh -
BRI Peduli Bangun Sarana Dan Prasarana Bank Sampah Di Astana Eyang Pajajaran Bandung

BANDUNG – Keberadaan sampah menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama yang tinggal di wilayah perkotaan.

Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah (TPS) yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah sembarangan.

Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga masyarakat sekitar.

Berkenaan dengan hal tersebut, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Regional Office Bandung melakukan terobosan dalam memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui program BRI Peduli dengan memberikan bantuan berupa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah) di Astana Eyang yang berlokasi Jl. Citepus 2, RT 03 RW. 06 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang ini diserahkan secara simbolis oleh Logistik & General Affair Department Head BRI Regional Office Bandung Derral Morest kepada Lurah Pajajaran Paridin, S.IP., M.AP.

Derral Morest mengatakan, pada kesempatan ini BRI memberikan bantuan berupa pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST), mesin pencacah sampah baru, mesin centris (Pengeringan 80 persen) dan (Pengeringan 100 persen), dan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3).

“Melalui bantuan mesin pencacah sampah organik dan anorganik diharapkan warga setempat dapat memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan dan dicacah menjadi pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas,” tutur Derral Morest, (28/3/2022).

Baca Juga:  Jaga Kondusifitas, Forum Ormas Jabar Himbau GMBI dan FPI Tidak Unjuk Massa

Derral juga mengungkapkan, melalui program BRI Peduli Pembanguan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ini, pihaknya ingin mendorong dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih tanpa sampah yang berserakan, lingkungan tetap sehat dan tetap terjaga asri.

“Semoga bantuan–bantuan ini bisa dimanfaatkan dan dijaga baik oleh warga serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah,” harapnya.

Lurah Pajaran Paridin, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada BRI atas bantuan yang telah diberikan.

“Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, karena dampaknya memberikan lingkungan yang sehat, bersih, asri dan juga adanya peningkatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Astana Eyang yang berdiri sejak 2015, dihuni oleh sebanyak 1.055 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 2.780 orang.

Adapun lahan yang digunakan untuk lokasi Bank Sampah merupakan lahan milik Negara dibawah pengelolaan Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Bandung.

Program ini sinergi dengan program yang digalakkan Pemerintah Kota Bandung dan merupakan salah satu program unggulan yaitu ‘Kang Pisman’ yang artinya Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.

“Melalui program ini juga warga bisa ikut berperan dalam mengurangi timbunan sampah mulai dari sumbernya,’’ tutur Paridin.

Baca Juga:  Gugun Blues Shelter Gebrak Hari Pertama Gelaran The Papandayan Jazz Fest 2018

Sementara itu, Ketua RW 06 yang juga perintis tempat pengelolaan sampah Astana Eyang, Asep Komarudin, didampingi Ketua Bank Sampah Dedi Mulyadi, mengatakan, “Kami mewakili warga RW 06 sangat berterima kasih kepada BRI dengan diberikannya bantuan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah), juga kepada Bapak Paridin selaku Lurah Pajajaran yang terus memberikan supportnya,” ucapnya.

“Sarana ini sangat penting sekali dalam rangka menunjang kelancaran operasional para petugas pegangkut sampah di lapangan. Karena selama ini yang menjadi kendala penumpukan sampah adalah telatnya pengangkutan sampah dari warga. Dengan diberikan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3) dari BRI ini kami yakin permasalahannya akan segera teratasi dan ini menjadi beban buat kami selaku pengurus harus bisa menjalankan amanah yang sudah diberikan,” jelas Asep.

Selain itu menurut Asep, bantuan pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST) dari BRI ini sangat bermanfaat.

“Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat,” ujarnya.

Terlebih lagi, sambungnya, sekarang dapat bantuan mesin pencacah sampah baru dan mesin centris mengeringkan 80 persen dan 100 persen yang dapat membantu memproses sampah menjadi lebih cepat.

“Masyarakat sekarang rajin memilah sampah juga karena mendapatkan nilai ekonominya, banyak dari warga yang sengaja menabung ke bank sampah dan diambil ketika mereka punya kepentingan yang mendesak, ini sangat membantu sekali,” pungkasnya.****

Comments

comments