KOTA BANJAR, (SI) — Proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan air untuk mengairi daerah irigasi seluas 11.216 hektar di wilayah Lakbok Utara dan Bendungan Manganti.
Hal tersebut disampaikan Bambang Hidayah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS Citanduy) usai mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Banjar dan Forkopimda, Kamis (18/3/2021), bertempat di ruang rapat Gunung Sangkur Setda Kota Banjar Jawa Barat.
Pertemuan tersebut merupakan konsultasi rencana tindak darurat (RTD) terhadap risiko jebolnya Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Dikatakan Bambang, Bendungan Leuwikeris ini selain untuk menyuplai air ke daerah irigasi, juga untuk menyediakan air baku di sekitar Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis sebesar 845 liter per detik dan dapat menghasilkan daya listrik sebesar 20 MW.
“Bendungan Leuwikeris juga untuk meredukasi banjir dampak pendangkalan dan alih fungsi lahan dialiran sungai Citanduy mengakibatkan daerah serapan air berkurang”, jelasnya.
Ditambahkan Bambang, proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris ditargetkan selesai pada tahun 2023.
“Bendungan Leuwikeris ditargetkan selesai pada tahun 2023”, terangnya.
Keberadaan Bendungan Leuwikeris diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. (Man)