BANDUNG – Solois asal Bandung, Banu (Nugraha), mengenalkan single debutnya yang diberi judul Berjam-jam. Menggandeng penyanyi sekaligus pianis asal Ukraina, Nataliya Kuchma sebagai rekan olah rasa, keduanya bersenyawa mereflesikan kebersamaan dalam bungkus kidung kebudayaan yang adiwarna.
Berjam-jam sendiri merupakan lagu yang diciptakan oleh solois bergitar, Nissan Fortz, yang juga bertugas menjadi produser untuk proyek musikal ini. Lagu Berjam-jam ditulis dengan kerahasiaan dan situasi yang terselimuti oleh hangatnya takdir pertemuan antara Banu dan Nataliya Kuchma di bawah langit semesta.
Lagu yang kemudian secara falsafahnya dikembangkan ke alur tentang kegelisahan akan hilangnya banyak pemaknaan ihwal karunia dari dinamika kehidupan itu sendiri, yakni tentang dekadensi budaya dan moralitasnya, membiasnya bahasa, hingga ke hal yang paling sederhana sekalipun: tidak terjadinya komunikasi dua arah antar manusia. Padahal, dengan kunci-kunci utama kehidupan tersebut, hidup seyogyanya mampu membelikat sebagai kekuatan tak terperi bagi setiap insan, terlebih untuk bisa menciptakan kemungkinan berbunga dan mewangi di masa depan, terlebih bagi lingkungan sekitar.
Di sisinya yang lain, lagu ini juga mampu berpendar sebagai mode pengingat, utamanya tentang pentingnya sebuah kebersamaan, dan menyiarkan bahwasanya waktu memang tidak pandai dan punya peranan menunggu siapa pun, karena manusialah yang menentukan seberapa berharganya sisa waktu di detak jantungnya bagi sisa kehidupan yang tersisa agar senantiasa saling bermanfaat satu sama lain, untuk setiap momen pertemuan dan perjamuan, baik dengan atau tanpa cawan di tangan.
“Saya menggarisbawahi nukilan dari sedikit syairnya yang berbunyi, Menata yang ada, menggali yang sirna… Terkadang kita sebagai manusia terlalu jauh untuk menilai bahwa hidup harus bla-bla-bla. Padahal, sesimpel yang ada, kita maksimalkan,” ujar Banu pada siaran pers-nya, memaknai lagu Berjam-jam, pertengahan September 2023 kemarin.
Dalam lubuk hatinya yang terdalam, Banu juga mengaku bahwa baginya, lagu Berjam-jam memiliki makna tentang kebersamaan yang menyerap dan mengakar ke banyak kebaikan, hal yang juga diaminkan oleh Nataliya Kuchma, terlebih lagi keduanya memang berasal dari banyak sekali perbedaan, baik itu bahasa, budaya dan hal-hal pemisah lainnya. Salah dua hal yang membuat mereka bersatu: musik dan keyakinan akan hal-hal baik yang singgah. Dengan kata lain, “Berjam-jam” adalah citra kebersamaan yang penuh dengan kemuliaan hati.
Sementara itu, dari segi musikal, Berjam-jam menawarkan entitas bunyi musik pop akustik dengan irama menyanyat nan bergidik. Musababnya adalah melodi sendu yang terbungkus kelewat manis dari dawai enam senar yang dipadu-padankan dengan tuts piano murni dan lantunan suara serak dan sendu: terdengar begitu gemerincing dan syahdu di saat yang bersamaan.
Berjam-jam dalam hematnya dikenalkan dalam format video musik elok yang dikerjakan oleh content creator ternama Fiksi Aunurofik, Selain Banu dan Nataliya, video ini juga menampilkan sederet aktor pendukung, termasuk menghadirkan pantomimer terkenal, Wanggi Hoed hingga bintang film jenaka, Eko Oray. Apa yang terlukiskan dalam video musik, setali tiga uang dengan makna dan muara pembuatan lagu: sajian gambar yang bergerak memperagakan banyak ragam ekspresi dan tindak tutur budaya yang kental serta bermisi harmoni, dan tentu saja syarat pesan beribu makna tentang sesuatu yang sudah hilang dan mulai ditinggalkan itu.
Dalam prosesnya kreasinya, lagu Berjam-jam dikerjakan seluruhnya di Escape Studios Bandung pada pertengahan tahun 2023 dengan arahan engineer, Ixan Zaiban. Sedangkan sosok yang bertanggung jawab untuk polesan akhir audio atau mixing dan mastering berasal dari tangan dingin bernama Sendy Than Ratu.
Lagu Berjam-jam beserta video musiknya sudah bisa disaksikan di kanal YouTube resmi BANU terhitung sejak, 1 September 2023. Dan menyusul setelahnya—atau di kuartal kedua bulan September—tersedia juga di beragam layanan streaming musik seperti spotify, apple music dan lain sebagainya. Perilisan lagu ini atas prakarsa dan hubungan kerja sama dengan kibaran panji record label independent besutan Nissan Fortz, effortmusic.
Profile Banu Nugraha
Banu Nugraha adalah musikus paruh waktu asal Bandung yang sudah malang melintang sejak sepuluh tahun lalu di tengah terjalnya arus industri musik Indonesia. Ia melakoni banyak pengalaman bermusiknya dari café ke café, baik dengan band maupun secara mandiri. Selain piawai dalam olah suara, Banu juga lihai memainkan gitar akustik dengan gaya fingerstyle. Sedangkan Nataliya Kuchma adalah seorang musikus yang tumbuh dan menetap di Ukraina. Ia memiliki bekal ilmu akademis yang mumpun tentang piano klasik yang ia pelajari sejak kecil hingga akhirnya bergelar Ph.d. Sejak satu tahun terakhir, Nataliya memutuskan tinggal di Indonesia dan berkarir menjadi musikus profesional. Keduanya (Banu dan Nataliya) dipertemukan untuk pertama kalinya di belakang panggung di salah satu ajang pencarian bakat “Indonesia Got Talent 2023”. Baik Banu dan Nataliya, kini tengah menyiapkan berbagai karya lagu di masa mendatang, baik secara bersama-sama maupun sebagai musisi solo.*