Jakarta, sorotindonesia.com – Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan pandangannya terkait hasil survei sebuah lembaga yang menyatakan tingkat kepuasan warga terhadap pasangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tinggi, tetapi tingkat elektabilitasnya rendah.
Menurut Anies, hal itu disebabkan adanya masalah kepemimpinan yang kurang pada diri Ahok-Djarot.
“Pak Basuki sebagai petahana itu memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program. Tapi, kepada elektabilitasnya tidak tinggi. Jadi, kami lihat, ini programnya oke, tetapi leadership-nya kok enggak jalan,” kata Anies saat berkunjung ke redaksi Harian Kompas, Senin (13/3/2017) malam.
Menurut Anies, pihaknya melihat kelemahan Ahok soal leadership ini sebagai peluang. Atas dasar itu, selama Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, sering menawarkan leadership dan teladan sebagai salah satu modal untuk memimpin Jakarta.
“Karena itu yang kami tawarkan adalah leadership. Program yang baik dijalankan. Terusin program yang sudah baik dan ide-ide baru,” ujar Anies.
Hasil survei yang dimaksud Anies dirilis oleh lembaga Media Survei Nasional (Median) pada Senin (6/3/2017) lalu.
Dalam survei tersebut, tingkat kepuasan responden terhadap Ahok-Djarot tercatat di atas 50 persen. Namun, tingkat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot mencapai 39,7 persen.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei itu, tingkat elektabilitas pasangan Anies-Sandi mencapai 46,3 persen.
Pihak Median baru menemukan anomali semacam ini, karena berdasarkan survei pada pilkada di tempat-tempat lain, angka keterpilihan petahana akan dipastikan jika tingkat kepuasannya bisa melebihi 50 persen. (tim)