BANDUNG – Setelah melaksanakan Sosialisasi Kontra Radikalisme di Pondok Pesantren Al – Huda, Desa Ciparay, Kabupaten Bandung. Tim Divisi Humas Polri kembali menggelar Focus Group Diskusi (FGD) di Gedung Sabilulungan, Polresta Bandung, Soreang.
Dengan tema “Teroris Musuh Kita Bersama” kegiatan tersebut dipimpin langsung Kasubbag Opinev Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri, AKBP Erlan Munaji didampingi Waka Polresta Bandung AKBP Dwi Indra Laksmana dan mendatangkan pemateri seorang Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Nasir Abas.
Erlan mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus sosialisasi terkait kontra radikal kepada masyarakat yang belum sama sekali terpapar paham radikalisme.
“Jadi program kontra radikal ini berbeda program deradikalisasi. Dimana kontra radikal adalah bahaimana membentengi atau pertahanan diri bagi masyarakat agar tidak mudah dimasuki oleh paham paham radikal sedangkan deradikalisasi bagaimana menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar dengan radikalisme,ā€¯katanya, Selasa (29/3/2022).
Hal yang sama juga disampaikan oleh pemateri Nasir Abas, menurutnya paham radikalisme ini sangat berbahaya bagi semua level. Oleh karena itu pihak kepolisian berusaha menyampaikan pesan-pesan ancaman dari radikalisme ini kepada semua level masyarakat.
“Supaya mereka tau jangan sampai nanti kita kecolongan ada paham yang masuk kepada masyarakat yang belum sampai pesan tersebut, dengan demikian kita berharap masyarakat ini menjadi penyambung lidah, menyampaikan kepada tetangganya, keluarganya tentang bahaya radikalisme,” kata Nasir.
Ia menambahkan, pemberian pesan yang paling puncaknya itu adalah kejahatan terorisme. Maka pada kesempatan ini dirinya bersama Polri mengajak masyarakat jangan berbuat kejahatan sekecil apapun, karena itu bisa menjadi bibit terbiasa.
“Saya himbau kepada anak – anak maupun generasi muda jangan sampai membuat kejahatan sekecil apapun, karena nanti akan diincar oleh pihak kelompok teroris untuk menggandeng melakukan kejahatan yang lebih besar,”ujar Nasir.
Ditempat yang sama Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo melalui Waka Polresta Bandung AKBP Dwi Indra Laksmana mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Humas Polri dan pemateri.
“Diharapkan penyampaian – penyampaian yang diberikan oleh nara sumber tadi kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten bandung tentunya dapat tersampaikan dengan baik dan diterima dengan baik pula sehingga dapat menyampaikan ke masyarakat sampai ketingkat rt rw tentunya terkait bahaya paham radikalisme ini,”kata Indra.
Terkait adanya sesi tanya jawab antara tamu undangan yang dihadiri kurang lebih 60 orang perwakilan dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Bandung dengan nara sumber, Indra menjelaskan hal tersebut sangat antusias dan positif.
“Bahkan tadi kami lihat juga dari tiga kesempatan pertanyaan yang kita berikan tadi juga masih ada yang mau bertanya cuma kita batasi untuk tiga orang bertanya,” ujar Indra.
Lebih lanjut Indra berharap dengan antusias ini perwakilan warga yang hadir dapat menyampaikan kepada masyarakat tempat tinggalnya masing-masing terkait bahayanya paham radikalisme ini.***