Yani Suryani, Pandemi Covid-19 Renggut Lima Anggota Keluarganya

oleh -
Yani Suryani, Pandemi Covid-19 Renggut Lima Anggota Keluarganya
Yani Suryani, penyintas Covid-19 warga RW 09, Kelurahan Cicaheum, Kota Bandung.

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Kisah pilu dialami oleh Yani Suryani (41), warga RT 04 Rw 09 Kelurahan Cicaheum, Kota Bandung. Betapa tidak, pandemi Covid-19 yang turut melanda tanah air, mengakibatkan ia kehilangan satu persatu anggota keluarganya.

Yani Suryani kehilangan lima anggota keluarganya, ayah, dua kakak, satu adik, dan bibi-nya yang diduga meninggal karena terpapar Covid-19, pasca Lebaran 2021.

Pemukiman tempat tinggalnya yang padat, juga menjadi salasatu faktor penyebab dugaan penularan menjadi lebih cepat. Sehingga memunculkan klaster keluarga, satu anggota keluarga terpapar, anggota keluarga lainnya rentan tertular.

Kejadian yang menimpa Yani Suryani sekeluarga ini, dimulai ketika Yani dan ketiga kakaknya pergi ke luar kota saat berlangsungnya pemberlakuan PPKM Darurat pada Juli 2021. Tapi nahas, setelah pulang lagi ke Bandung, mereka jatuh sakit. Hasil pemeriksaan, dua diantara anggota keluarganya terpapar virus Covid-19.

Menurut pengakuan Yani, dari semua anggota keluarganya yang terpapar, mempunyai penyakit bawaan seperti diabetes, jantung dan asam lambung. Hanya adiknya, Dede, yang tidak mempunyai penyakit bawaan.

Karena kondisi rumah berdempetan, virus menyebar ke saudara, ayah dan adiknya yang ikut tertular hingga meninggal dunia.

“Mungkin ini akibatnya, saya memaksakan pergi ke luar kota selama masa PPKM Darurat. Sekarang saya kehilangan mereka,” ucap Yani, lirih.

Yani menuturkan, saat terpapar, ia berjuang agar bisa segera pulih. “Saat sakit, makan dan minum itu susah, tapi saya paksakan, makanan apa saja ditelan agar perut terisi, termasuk vitamin-vitamin. Harapannya supaya imun cepat naik dan tubuh kembali stabil,” tuturnya.

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT masih dipercaya meneruskan hidup. Tekad saya sekarang mengurus anak-anak yatim keluarga saya. Semoga saya menjadi lebih kuat untuk selalu dekat dengan Allah SWT Yang Maha Segalanya,” pungkas Yani, Jumat (24/9/2021).

Sementara itu, Dedeh Yuningsih (62), kerabat Yani Suryani namun tinggal beda RT, memuji ketabahan dan kebaikan Yani selama ini terhadap saudara-saudaranya, mengurus bapaknya karena ibunya sudah meninggal.

“Yani itu orangnya tidak perhitungan dalam membantu semua kakaknya mau pun adiknya, walau dia sendiri keadaan ekonomi kehidupannya pas-pasan. Dia sangat peduli kepada keluarganya. Dia diberkahi Allah untuk tetap hidup mengurus semua keponakannya yang ditinggal ibunya,” ucap Dedeh Yuningsih.

[st/el]

Comments

comments