Stafsus Kemenkeu Apresiasi Kinerja BP2MI Dalam Meningkatkan Pelayanan dan Perlindungan Kepada Pekerja Migran Indonesia

oleh -
Stafsus Kemenkeu Apresiasi Kinerja BP2MI Dalam Meningkatkan Pelayanan dan Perlindungan Kepada Pekerja Migran Indonesia

JAKARTA, sorotindonesia.com – Stafsus Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam penanganan pelayanan dan melindungi pekerja migran Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan glorifikasi pelepasan pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan untuk skema G to G (Government to Government) yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Peninsula, Jakarta (12/6/2023).

“Kami sangat mengapresiasi apa yang selama ini dilakukan oleh BP2MI. Saya sendiri melihat dan menyaksikan sangat luar biasa apa yang dilakukan BP2MI dari perencanaan penyiapan pekerja migran Indonesia sampai dengan pelepasan. Ini semua dilakukan dengan sangat proper, dan tadi juga tujuan kita melihat ini ingin memberikan dukungan untuk para pahlawan devisa yaitu pekerja migran Indonesia supaya mereka bisa bekerja dengan baik, karena selama ini mereka menghasilkan devisa yang luar biasa bagi negara Indonesia,” kata Yustinus Prastowo.

Yustinus Prastowo juga menyebut bahwa penghasilan dan pengalaman kerja para pekerja migran Indonesia ini, selain memikul nama baik keluarga dan bangsa Indonesia, juga bisa menjadi bekal saat kembali ke tanah air untuk membuka usaha.

“Pekerja Migran Indonesia sebagai ini kawah candradimuka untuk melahirkan entrepreneur baru di masa mendatang. Pesan saya, bekerjalah dengan baik. Harumkan nama Indonesia, buat bangga keluarga yang ditinggalkan. Peluk erat-erat niat awal kalian semua. Menjadi pekerja migran Indonesia, sebetulnya tidak mudah. Kalian bagi kami adalah orang-orang hebat. Orang-orang yang sangat luar biasa” sebutnya.

Menurutnya, menambahkan, pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa akan benar-benar mendapat perlakuan istimewa dari negara. Dan pihaknya perlu melaporkan juga kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, meski anggaran BP2MI terbatas, tapi tetap terus bekerja secara maksimal.

Baca Juga:  Resolusi 2023, BP2MI Siap Kembangkan Perluasan Skema G to G Dengan 16 Negara

“Dan ini (penempatan pekerja migran Indonesia) termasuk investasi untuk mendukung perekonomian bangsa Indonesia. Jadi, kita harus perlakukan mereka dengan baik, Kami sepakat atas masukkan dari Kepala BP2MI, tentu akan kami laporkan pada pimpinan dan tentu saja Kementerian Keuangan sesuai dengan tugas dan fungsi sesuai Undang-Undang dan kemampuan keuangan negara. Kami akan mempertimbangkan menganalisis dan akan mengajak untuk berdiskusi di area mana kita bisa melakukan perbaikan dan peningkatan supaya kita dapat sungguh-sungguh melayani mereka. Pastinya ke depan akan semakin kuat dukungan untuk teman-teman Pekerja Migran Indonesia,” urai Yustinus Prastowo.

DPSP

Kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa para pekerja migran Indonesia yang legal diberikan jalur dan perlakuan khusus saat pulang ke tanah air.

“Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani juga menyampaikan, yang pulang itu diberikan jalur dan perlakuan khusus, jalur hijau tanpa pemeriksaan, yang penting memastikan data mereka legal, mereka pekerja yang tercatat dan juga trusted atau terpercaya, itu prinsipnya. Lalu juga dukungan lain adalah tentang barang bawaan atau barang kiriman mereka dipermudah teksturnya juga akan dinaikkan supaya mereka punya keleluasaan kelonggaran untuk belanja dan membawa barang oleh-oleh atau barang kiriman untuk keluarga mereka,” pungkasnya.

BP2MI Hingga Hari Ini Telah Menempatkan 120.284 Pekerja Migran Indonesia Untuk Seluruh Skema

Kesempatan terpisah, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan kepada awak media bahwa perhari ini, tanggal 12 Juni 2023, penempatan Pekerja Migran Indonesia untuk seluruh skema berjumlah 120.284 orang.

Baca Juga:  Tekankan Berantas TPPO di Acara SOMTC, Kapolri: Kita Sayang dan Ingin Lindungi WNI

“Khusus program G to G di tahun 2023, tercatat hari ini adalah 6.222 orang. Angka yang perbedaannya signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Begitu juga dengan orientasi pra pemberangkatan (OPP) calon Pekerja Migran Indonesia dengan skema G to G juga mengalami peningkatan. Dalam gelombang pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia skema G to G ke-22, BP2MI memberangkatkan 215 Pekerja Migran Indonesia.

Untuk diketahui, dalam upaya memerangi sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia, setelah rapat bersama Presiden Jokowi, 30 Mei 2023, pergerakan di lapangan begitu mengalami progres. Kapolri telah memerintahkan seluruh Kapolda untuk giat, gerak cepat melakukan penanganan TPPO.

“Bahwa praktek Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO mendapat atensi dari Presiden. Dan sekarang, para bandar akan ditindak. Mafia dan sindikat pelaku penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia akan dikepung. Pergerakannya betul-betul dibatasi dari daerah-daerah,” ujar Benny.

Dikatakannya lebih lanjut bahwa BP2MI telah melakukan berbagai terobosan program bagi penempatan pekerja migran Indonesia untuk mempermudah dan mengangkat derajat para pekerja migran Indonesia yang sebelumnya kerap menjadi objek oleh oknum sindikat.

Tak ketinggalan, ia pun berterimakasih atas atensi dan motivasi yang telah diberikan stafsus Kementerian Keuangan terhadap para pekerja migran Indonesia.

“Alhamdulillah hadir, hadir hari ini mewakili Menteri Keuangan Republik Indonesia, Stafsus Bidang Komunikasi Strategis Bapak Yustinus Prastowo yang juga memberi motivasi kepada Pekerja Migran Indonesia dan BP2MI,” ucap Benny.

Benny juga berharap BP2MI mendapat support anggaran yang memadai. Karena sejauh ini, anggaran BP2MI sangatlah terbatas. (Hans)

Comments

comments