Rembuk Aparatur Kelurahan FKPT Jateng, Partisipasi Masyarakat Ditingkatkan

oleh -
Rembuk Aparatur Kelurahan FKPT Jateng, Partisipasi Masyarakat Ditingkatkan

SOROTINDONESIA.COM, SEMARANG,- Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng mengadakan Rembuk aparatur kelurahan dan desa yang membahas Literasi Informasi di Hotel Aston Inn, Semarang, Sabtu (4/5/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ir Hamli ME mengatakan untuk menanggulangi kejahatan kemanusiaan luar biasa itu, Bangsa Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan aparatur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga yang mendapat mandat untuk menjalankan amanat itu.

“Tidak cukup hanya dengan TNI, Polri dan aparatur negara lainnya yang ada, tetapi juga harus melibatkan masyarakat,” ujar Hamli melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kabid pelibatan masyarakat BNPT, Setyo Pranowo SH, MH dalam acara.

Baca Juga:  20 Tahun Reformasi, FKPT Jateng Tekankan SDM Dan Peran Keluarga Cegah Radikalisme-Terorisme

Dikatakannya, partisipasi masyarakat harus ditingkatkan, utamanya dalam kemampuan deteksi dini dalam melawan bahaya terorisme. Sisi lain kearifan lokal masyarakat harus dijaga sehingga komunikasi aktif dan kekentalan sosial terjalin untuk mencegah alienasi di tengah masyarakat yang multikultural.

“Dibutuhkan sinergi yang tinggi semua elemen bangsa itu karena bahaya terorisme menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan dan status sosial,” ungkapnya.

Dalam kontek inilah, lanjutnya, aparatur kelurahan dan desa menjadi sangat vital, apalagi masyarakat Indonesia masih sangat kental percaya apa yang dicontohkan oleh pemimpinnya adalah panutan yang dapat diikuti.

Dia menuturkan BNPT mendorong agar aparatur kelurahan dan desa dapat lebih memahami tentang apa dan bagaimana bahaya terorisme menjadi ancaman nyata, mengetahui bagaimana melaksanakan pencegahannya dan menyebarluaskan pengetahuannya kepada masyarakat.

DPSP

Sekretaris FKPT Jateng Syamsul Huda mengatakan kegiatan yang diikuti para Babinsa, Babinkamtibmas, aparatur kelurahan, wartawan dan pegiat medsos di Semarang ini memiliki makna strategis dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga menghadapi terorisme yang gerakannya semakin variatif.

Baca Juga:  Mengagumkan, Pancasila Dan Kebhinekaan

“Kami optimis jika semuanya bergerak massif mencegah gerakan Terorisme dan radikalisme, ideologi dan paham kejahatan luar biasa ini dengan sendirinya akan tertolak oleh seluruh warga bangsa Indonesia” ujarnya. (arh)

Comments

comments