BANDUNG – Tokoh birokrat Kota Bandung, Priana Wirasaputra, yang kini menjabat Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindag Kota Bandung menyatakan bahwa dirinya mundur dari keikutsertaannya pada penjaringan Bakal Calon Walikota Bandung lewat konvensi Partai Demokrat untuk Pilwalkot Bandung 2018 mendatang.
Kabar ini diungkapkan oleh Priana Wirasaputra saat di wawancara oleh awak media seusai acara Halal Bihalal PD PHRI Jawa Barat yang digelar di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017).
Birokrat yang sudah mengabdi untuk kemajuan Kota Bandung selama kurang lebih 30 tahun ini diketahui sebelumnya sudah mempersiapkan langkahnya jauh-jauh hari untuk menuju ke kursi Bandung 1, terlebih setelah mendapatkan restu dari keluarga dan pimpinan.
Langkah Priana Wirasaputra tersebut masuk kedalam radar Partai Demokrat Kota Bandung, dan Priana menjadi salaseorang tokoh yang diundang untuk ikut serta dalam penjaringan bakal calon Walikota Bandung melalui proses konvensi.
Undangan dari Partai Demokrat ini direspon oleh Priana Wirasaputra dengan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon walikota ke tim penjaringan konvensi Partai Demokrat Kota Bandung Jl. Terusan Jakarta, Antapani, Kota Bandung, pada tanggal 8 Juli 2017 lalu, didampingi oleh tim dan relawannya.
“Keikutsertaan di konvensi Partai Demokrat kita sikapi dengan serius dan merupakan satu kehormatan. Tetapi pada perkembangannya ada pertimbangan dan sikap melalui tim, kita tidak ikut dalam konvensi itu,” ungkap Priana.
Namun Priana segera menepis jika keputusannya mundur dari konvensi Partai Demokrat itu menunjukan ia tidak serius menghadapi Pilwalkot yang waktunya tinggal hitungan bulan. “Untuk selanjutnya kami tetap membangun komunikasi dengan semua pihak, dan sudah ada yang intens terjalin. Kita juga masih melihat kemungkinan-kemungkinan dan sikap dari partai politik,” ujar Priana tanpa mau merinci partai yang sudah intens berkomunikasi dengannya.
Langkah yang diambil Priana tentu akan menjadi sesuatu yang akan ditanggapi dengan pandangan berbeda-beda oleh banyak pihak, “Saya prinsipnya menghargai pendapat dan pandangan orang lain, apapun pasti akan muncul perspektif yang berbeda,” terang Priana, pejabat yang dikenal akrab dengan wartawan dan masyarakat. (*)