SULAWESI UTARA, SOROTINDONESIA.COM – Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi karena berbagai manfaatnya. Umbi porang dapat diolah menjadi tepung, kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan di berbagai industri.
Permintaan porang di Asia terus meningkat. Hal ini harusnya membuka peluang besar bagi para petani untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan menanam porang.
Seorang petani porang, Jek Sujatmiko, menilai potensi porang di Sulawesi Utara pada tahun 2019-2020 cerah. Saat itu porang di Sulut memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasar. Namun, menurut Jek, nilai jual porang saat ini mengalami penurunan.
“Kalau lalu waktu masa covid tahun 2019-2020 harga nya cukup lumayan,” ungkap Jek, Selasa (4/6/2024).
Jika sebelumnya harga jual umbi basah dari petani mencapai Rp15 ribu per kilo, kini hanya tinggal Rp.3500 per kilo.
Jek mengaku saati ini belum nemerima sentuhan atau respon dari pemerintah.
Jek berharap adanya dukungan pemerintah terkait perluasan usaha bagi petani porang untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Dukungan dari pemerintah diharapkan agar petani porang dapat mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi tanaman ini dalam mendukung perekonomian lokal.
Dengan begitu, porang dapat menjadi komoditas unggulan yang menjanjikan bagi perekonomian Indonesia.