Para Pemangku Adat Papua Tegaskan Papua Bukan Untuk Mereka KNPB

oleh -
oleh
Para Pemangku Adat Papua Tegaskan Papua Bukan Untuk Mereka KNPB
Para Pemangku Adat Papua Tegaskan Papua Bukan Untuk Mereka KNPB

Seribuan pendemo yang menamakan diri Komite Nasional Papua Barat (KNPB) memadati ruas jalan utama Sentani-Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin pagi (15/8)

 

Jayapura–  Pantauan di lapangan  telah terjadi demo di Abepura Jayapura yang dilakukan oleh massa yang menamakan dirinya KNPB (Komite Nasional Papua Barat) yang mengingnkan Papua Barat Merdeka. Para pendemo itu datang dari berbagai tempat di Jayapura, seperti dari Kelurahan Waena dan Yabansai, Distrik Heram dan dari Kelurahan Awiyo, Kota Baru, serta Waimohrock Distrik Abepura.Mereka datang menggunakan kendaraan roda dua dan empat, bahkan ada yang berjalan kaki dan sambil meneriakkan yel-yel merdeka. Bahkan ada yang memegang spanduk atau pamflet bertuliskan West Papua.

Para pendemo itu berkumpul di Lingkaran Abepura, sekitar 5-10 meter dari Markas Polsek Abepura yang bersebelahan dengan Kantor Distrik Abepura.

Aparat kepolisian dari Polsek Abepura dan Polres Jayapura Kota dibantu Sabhara dan Brimobda Polda Papua mengatur kelancaran arus lalu lintas yang mulai terlihat macet, karena aksi pendemo yang mulai memakai badan jalan.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Markas Polsek Abepura.
mengatakan, “Jadi, para pendemo minta diberi kesempatan untuk membacakan tuntutan dan memberikan aspirasi itu kepada wakil rakyat (DPRP),”
“Mereka minta selama 30 menit, setelah itu berjanji akan membubarkan diri secara baik-baik. Namun, jika pernyataan itu tidak diindahkan, maka maka, polisi akan mengambil tindakan tegas yang terukur,” sambungnya. Guna mengamankan aksi demo yang menyuarakan yel-yel merdeka itu, mantan Kapolda Papua Barat itu menyebutkan sebanyak 300 personil dari Polres Jayapura Kota, Sbhara dan Brimob Polda Papua.

Baca Juga:  BNN Musnahkan sabu Seberat 40.573,5 Gram Dan Ekstasi Sebanyak 44.387 Butir

Kecaman Tegas Dari Pemangku Adat Papua.

Sebelumnya Ramses Ohee yang merupakan Ondoafi sekaligus perwakilan dari pemangku adat di Provinsi Papua dan Papua Barat. dalam jumpa persnya yang bertempat di kediaman Ohee, jalan Sentani-Waena, Distrik Heram, ia menanggapi dengan keras bahwa aksi yang direncanakan oleh KNPB merupakan sesuatu yang sengaja dibuat untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, Minggu (14/8).

“Aparat keamanan harus berani mengambil langkah-langkah untuk mendekatkan diri pada KNPB yang berusaha untuk memisahkan diri dari NKRI dan jangan ragu-ragu mengambil tindakan tegas sesuai Undang-undang yang berlaku, tidak ada tempat di tanah Papua bagi orang-orang yang akan merongrong kedaulatan bangsa Indonesia” tegasnya.

DPSP

Ohee menilai apa yang dilakukan oleh KNPB selama ini adalah merupakan skenario bangsa asing yang hanya ingin mengambil keuntungan sendiri dan memanfaatkan generasi muda di Papua untuk melakukan aksi demo yang secara jelas dapat mengganggu stabilitas keamanan di Papua.

“Papua itu ibarat gadis cantik dimata negara lain, oleh karena itu kita tidak boleh mau depengaruhi oleh negara lain yang berusaha merebut Papua dan memisahkannya dari Indonesia,” ujarnya.

Ada Pengaruh Asing

Disinggung mengenai degradasi moral generasi muda Papua saat ini, Ohee yang juga Ketua Barisan Merah Putih (BMP) RI ini mengatakan bahwa saat ini pengaruh asing begitu kuat dirasakan di negara Indonesia terutama di Provinsi Papua. Hal ini terlihat dengan jelas yaitu banyaknya anak-anak muda di Papua yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia yang merupakan anugrah Tuhan YME dan merupakan perjuangan orang tua terdahulu.

Baca Juga:  Gempa Bumi Di Aceh Mencapai 6,4 Skala Richter

“Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan membutuhkan pilar yang kuat, oleh karena itu pemuda-pemuda khususnya di Papua wajib mencintai NKRI seperti mencintai orang tua kalian sendiri,” katanya.

Ia juga berharap agar generasi muda di Papua untuk bisa bangkit mendukung pelaksanaan pembangunan di Papua dan belajar kembali tentang sejarah Papua di Indonesia karena kebenaran tentang sejarah Papua tidak dapat dibelokkan oleh siapapun juga, yang berusaha melepaskan Papua dari NKRI.

“Saya harap pemuda Papua agar belajar tentang sejarah sehingga dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan cinta kepada bangsa Indonesia,” harapnya.

Di akhir wawancaranya Ohee mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada di tanah Papua agar bersama-sama ikut memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 yang mana merupakan hari bersejarah bagi kita bangsa Indonesia sebagai penghormatan atas jasa para pahlawan yang mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk kita dan anak cucu kita nantinya.

(bhq)

Comments

comments

Tentang Penulis: baihaqi

"katakan yang benar meskipun pahit akibatnya.."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.