Semarang, – PMI Kota Semarang menggelar Musyawarah Kerja (Muker) tahun 2018, Senin (29/01/2018), yang dilaksanakan di Lantai 4 Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kota Semarang, Jl MGR Soegijopranoto No 31.
Ketua PMI Kota Semarang, Shofa Chasani menyampaikan pentingnya delapan renstra (rencana strategis) saat memberikan sambutan pembukaan.
“Muker tahun 2018 ini kita rencanakan ada 8 renstra” Kata Shofa mengawali sambutannya. “Delapan renstra tersebut antara lain yang pertama adalah mewujudkan PMI yang berfungsi dengan baik di semua tingkatan, sinergi dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem dan prosedur yang ditetapkan.” Lanjutnya.
“Kedua, meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI, baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat. Ketiga, meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah kota, baik dari segi kecepatan, cakupan dan efektifitas pelayanan,” urainya.
Dengan adanya rencana tersebut, dirinya berharap PMI bisa tampil sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang profesional.
“Renstra yang selanjutnya adalah meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi resiko dan dampak bencana, serta penyakit, melalui program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial dan pelayanan kesehatan rujukan.
“Yang kelima, meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau dan berkualitas. Dan ke-enam memperkuat hubungan kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta, mitra gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan mandat dan fungsi PMI. Untuk ke tujuhnya, meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun internasional. Dan yang terakhir, ke delapan, meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan, prinsip-prinsip dasar gerakan internasional palang merah/bulan sabit merah, serta hukum perikemanusiaan internasional melalui upaya komunikasi, edukasi, dan diseminasi,” ungkapnya
kepada para peserta.
Ia berpesan untuk selalu ikhlas dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan tersebut. “Hal yang utama dari PMI adalah keikhlasan dalam tindakan. Tugas yang kita emban adalah tugas kemanusiaan” pesannya.
Nuansa baru dari Muker 2018 adalah 25% hasil Bulan Dana dikembalikan ke masyarakat melalui PMI Kecamatan. Hal tersebut berbeda dari sebelumnya. Pada pelaksanaan sebelumnya hasil bulan dana dikelola PMI 100% untuk dikembalikan masyarakat dengan berbagai kegiatan kemanusiaan. Perubahan tersebut atas dasar memperhatikan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap PMI.
Terbukti, dari hasil bulan dana naik 3 kali lipat dari tahun sebelumnya, maka 25 % dikembalikan ke PMI Kecamatan untuk dikelola bagi kegiatan kemanusiaan pula. [AR Hidayat_SorotIndo]