Maulana Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya Hadiri Gelaran Tabligh Akbar Di Polres Garut

oleh -
Maulana Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya Hadiri Gelaran Tabligh Akbar Di Polres Garut
Maulana Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya (tengah) dan Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si. (kanan), di kegiatan tabligh akbar yang dilaksanakan di lapangan apel Polres Garut, (8/5/2018). [Foto: dok. Istimewa]

GARUT,- Dalam rangka mewujudkan Pemilukada 2018 aman dan damai, digelar kegiatan Tabligh Akbar bertempat di lapangan apel Polres Garut, Jl. Sudirman Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, Selasa (8/5/2018). Tabligh Akbar ini menghadirkan Penceramah Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya (Ketua MUI Jawa Tengah).

Hadir pada kesempatan tersebut, Kakor Binmas Irjen Pol Arkian Lubis, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto,M.Si, Waka Polda Jabar Brigjen Pol Supratman, Dir Binmas Polda Jabar beserta PJU Polda Jabar, Kapolres Garut beserta PJU Polres Garut, Danrem 062 TN, Unsur Muspida, Dan Yonif 303 Raider, Kasubden 4 Brimob Polda Jabar, Para Kapolsek Jajaran Polres Garut, Para Danramil 0611, Pimpinan Ponpes Al Halim, Mifhatul Thoriq, Fauzan, Hidayatul Faizin, Darul Ulum, Al Bayinah, Ponpes Darul Muwahidin, Jamiyatul Aftal, Al Hidayah, Al Fatih, An Nur, Suci Balon, Sadang, Imam Besar Mesjid Agung, Perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas, Para Pengurus Bhayangkari, Banser, FKPM serta sekitar 8.000 warga masyarakat.

Acara bergulir dengan pembacaan ayat Suci Al Quran, menyanyikan Indonesia Raya, pembacaan sholat Marawis Al Halim, sambutan-sambutan serta menyanyikan lagu Hubbul Wathon, dilanjutkan dengan tausyiah dan doa yang disampaikan oleh Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Dan FKPD Gelar Rakor Kesiapan Pemilu

Dipesankan oleh Abah Luthfi, panggilan akrab Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya, Pengertian isi dari Al Quran sangat Universal, untuk mengurai isi Al Quran diperlukan individu yang paham, yang bisa membedakan hak dan kewajiban.

“Didalam Al Quran tidak melupakan sejarah, dalam Islam bukti sejarah sangat berharga, jika ditelaah dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengangkat nama Surat dengan Nama Nabiullah, Rasulullah SAW, bahkan Sahabat Rasul dan Abdi Sholeh, sebagai contoh Ashabul Kahfi,” terang Abah Luthfi. “Karena itu, suatu bangsa akan besar jika memperhatikan dan tidak lupa akan sejarah atau tidak buta sejarah,” ujarnya mengingatkan.

Dijelaskan oleh Abah Luthfi, sejarah para ulama dahulu menyebarkan syiar dakwah di Indonesia penuh dengan tantangan, hambatan, bahkan turut dalam perjuangan melawan penjajah, kondisinya tidak semudah seperti saat ini. “Sebagai warga muslim dengan dasar kehidupan disiplin dalam Islam sebagaimana contoh disiplin Rasulullah SAW, kita warga muslim yang lahir hidup di NKRI harus benar-benar mempunyai rasa nasionalisme dan memiliki NKRI, seyogyanya saat menyanyikan lagu kebangsaan itu bukan sekedar basa basi, akan tetapi harga mati,” tegasnya.

Baca Juga:  Dit Samapta Polda Jabar Gelar Donor Darah di Bulan Ramadan 1443 H

Diingatkan kembali oleh Abah Luthfi, apapun golongan atau kelompok yang anti Pancasila dan NKRI, harus menjadi perhatian serius. Walaupun golongan atau kelompok tersebut dinyatakan terlarang dan dibubarkan oleh keputusan pemerintah, akan tetapi harus benar-benar diwaspadai keberadaan dan cikal bakal benih ideologinya, karena ideologi melekat di hati bukan di baju.

DPSP

“Umat Islam harus bersatu dalam persatuan yang kokoh, waspada dengan upaya penghancuran dan politik adu domba, yakni dibenturkan antar pihak dan golongan,” pesan Abah Luthfi. [*]

 

Comments

comments