Dakwah adalah salah satu kegiatan positif yang sering kali orang awam memaknainya dengan kegitan hanya berdiri diatas mimbar sebagai ceremonial belaka dan cenderung kurang produktif. Namun, menurut kaum akademisi, dakwah merupakan Agen of Change (Agen perubahan) yang mampu merubah kearah yang lebih baik. Dengan berbagai metode dakwah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi pada jaman sekarang sudah berkembang pesat kemajuan tekhnologi. Sehingga metode dakwah itu lebih mudah disiarkan.
Sayangnya, di tengah era globalisasi dan modernisasi ini, bagi mahasiswa Fakultas Dakwah PP.Suryalaya dalam mengekspresikan kreativitasnya untuk andil dalam siar dakwah untuk kemaslahatan dunia dan akhirat, masih minim fasilitas labotorium sendiri. Namun mereka tetap berkarya di te tengah keterbatasan fasilitas.
“Mahasiswa Fakultas Dakwah di IAILM PP.Suryalaya ini sangat menggugah dengan tekadnya yang kuat memajukan kampus dan menjungjung tinggi agama, khususnya di Indonesia meski melangkah dalam keterbatasan. Bagaimana tidak, selain di Fakultas Dakwah ini fasiliatasnya sangat minim, juga kuantitas ,ahasiswanya bisa di hitung dengan jari-jemari. Namun, kegigihannya dan kreativitasnya mampu mengalahkan segala keterbatasan dari berbagai segi. Mahasiswa di fakultas dakwah ini masih bisa melangkah dan berkarya. Apalagi jika ditunjang dengan fasilitas yang memadai,” kata Mamay Kartini salah seorang Mahasiswi Dakwah KPI semester III.
Fakultas Dakwah di IAILM PP.Suryalaya ini, memiliki dua prodi, yaitu Akhlak Tasawuf (AT) dan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Kedua prodi ini saling bahu membahu dalam kegiatan di Fakultas. “Komunikasi di dalam fakultas selalu dijalin secara harmonis. Terbukti dengan kegiatan-kegiatan bersama yang rutin diadakan, seperti mengadakan diskusi dan latihan publick speaking mingguan, latihan mereport kegiatan di luar kampus, latihan mengedit vidio, membentuk komunitas jurnalistik dan aktif di blog, serta membentuk dewan pers, mengisi acara jelang senja di 100,8 FM Radio Inayah.
“Kemarin pun di akhir bulan Agustus 2016 Fakultas Dakwah khususnya KPI sempat menjuarai lomba video greeting kedua tingkat nasional dalam acara Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional (FORKOMNAS) KPI yang diselanggarakan di kampus UNISBA dan dihadiri oleh PTAIN/PTAIS se-Indonesia. Fakultas dakwah juga mengirimkan delegasi dalam lomba baca berita di forum itu.” Papar Taofik Hidayat selaku Ketua Senat Fakultas Dakwah.
Dulham Efendi (Mahasiswa Akhlak Tasawuf semester III) yang berperan sebagai sekertaris senat Fakultas Dakwah IAILM mengatakan, sekarang Fakultas dakwah IAILM memiliki rencana dan mulai melangkah dalam pembuatan bulletin kampus yang akan diberi nama “LM-Langkah Mahasiswa IAILM”. Selain itu rencana selanjutnya, yaitu, membuat film pendek true story yang unik dan menggugah dari seorang Mahasiswa KPI semester 3 yang bernama Dimas Ariwibowo.
Menurut pengakuannya, Dibulan Oktober sempat ada rencana membuat film pendek islami yang akan diikutsertakan dalam lomba Film Pendek Islami antar Pesantren Se-Indonesia yang diadakan oleh Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam Majelis Ulama Indonesia. Namun karena keterbatas waktu yang bentrok dengan acara ORFADA, akhirnya niat tersebut diurungkan.
“Sebenarnya keterbatasan dalam sarana dan prasarana tidak menciutkan semangat untuk terus berkarya. Walau hanya bermodal handicam, tapi yakin bahwa maju tidaknya suatu kaum muncul dari kegigihan dan keberanian. Pemikiran yang jalan akan menghasilkan kemajuan. Meski belum memiliki Lab sendiri, antaralain media elektronik boardcast, baik itu TV maupun Radio dan media masa, seperti percetakanpun belum ada. Bahkan radio amatir dan kamera DSLR pun belum punya sama sekali. Tapi kami tak minder, karena minder itu bukan salahsatu pilihan bagi Fakultas Dakwah IAILM PP.Suryalaya.,” ujar Dulham Efendi.
Sedangkan Taofik Hidayat sebagai ketua senat menanggapi aspirasi dari mahasiswa Fakultas Dakwah IAILM mengatakan, memang sudah selayaknya Fakultas Dakwah IAILM PP.Suryalaya memiliki lab sendiri. Melihat realita itu, seharusnya sudah ada kepedulian dari pihak pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, maupun pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Sehingga untuk berkarya tidak tanggung-tanggung mendobrak dunia.
“Tasikmalaya, sebenarnya sangat beruntung, soalnya di Kabupaten Tasikmalaya, salah satu perguruan tinggi yang didalamnya terdapat Fakultas Dakwah adalah Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah PP.Suryalaya(IAILM PP.Suryalaya) yang berada di desa Tanjungkerta Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikamalaya, Jawa Barat. Terlebih lagi di fakultas tersebut,mempunyai kader-kader dakwah yang memiliki kreativitas dan tekad yang kuat untuk mempertahankan agama islam dan menyebarkan ajaran islam itu sendiri dengan manfaatkan kemajuan tekhnologi, sehingga lebih mudah dan cepat.” Ungkapnya.
Seperti halnya dijaman sekarang ini, lanjut Taofik, banyak anak muda lulusan Sekolah menengah atas dan sederajat yang tidak begitu tertarik dengan kata ‘Dakwah’, apalagi jika harus masuk dan kuliah di fakultas dakwah. Akan tetapi, dari sekian siswa yang kurang tertarik, untungnya masih ada beberapa orang yang punya tekad dan keinginan masuk di fakultas dakwah. “Untuk itu, kesempatan baik ini harus lebih didukung oleh pemerintah dan stakeholder penopang untuk mendukung kemajuan dan perubahan paradigma kehidupan,” pungkas Ketua Senat Fakultas Dakwah. (Sindy Puji Astari).