SEMARANG, sorotindonesia.com – Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang Ratna Ning Dyah Hasna Zahari menuturkan, Palang Merah Remaja (PMR) memperkuat pendidikan karakter salah satunya melalui lomba Smart Health Challengges.
“PMR merupakan wadah pembinaan generasi muda yang tidak hanya membekali keterampilan pertolongan pertama dan kegiatan kemanusiaan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter,” kata Ratna kepada media, Jumat (22/8/2025).
Sebab, kata dia, saat aktif dalam PMR maka para remaja dilatih disiplin, tanggung jawab, kerja sama, kepedulian sosial, serta jiwa kepemimpinan, sehingga terbentuk pribadi yang mandiri, berempati, dan berakhlak mulia.
“Dalam menjalankan tugasnya anggota PMR berlandaskan pada Tri Bakti PMR yakni Meningkatkan keterampilan hidup sehat, Berkarya dan berbakti di masyarakat dan mempererat persahabatan nasional dan internasional,” urainya.
Maka dari itu dirinya berharap pembinaan PMR dapat menumbuhkan sekolah yang inklusi, bebas dari bullying dan aksi kekerasan. “Melalui penanaman nilai-nilai kepedulian, solidaritas, dan kemanusiaan yang ditanamkan dalam PMR, diharapkan tumbuh budaya saling menghargai perbedaan, menolak segala bentuk perundungan (bullying), serta mencegah aksi kekerasan di sekolah,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, PMR dapat menjadi teladan sekaligus agen perubahan sehingga tercipta sekolah yang ramah, inklusif, dan penuh nilai kemanusiaan.
Dijelaskan Ratna, kurikulum pembinaan relawan muda (PMR), pelatih dan pembina bertugas membangun karakter kepalangmerahan sesuai dengan perannya masing-masing. “Untuk PMR mula sebagai sebagai pemimpin sebaya atau Peer Leader, PMR Madya sebagai pendukung sebaya atau Peer Support dan PMR Wira sebagai pendidik sebaya atau Peer Edukator,” terangnya.





