Lomba Smart Health Challengges PMR Perkuat Pendidikan Karakter, Berikut Juaranya!

oleh -
oleh
Kelompok PMR SMPN 15 Semarang berfoto bersama sekretaris PMI Kota Semarang seusai menerima piala juara pertama dalam Smart Health Challengges di aula UDD PMI Kota Semarang. Foto: dokumentasi/istimewa 
Kelompok PMR SMPN 15 Semarang berfoto bersama sekretaris PMI Kota Semarang seusai menerima piala juara pertama dalam Smart Health Challengges di aula UDD PMI Kota Semarang. Foto: dokumentasi/istimewa 

SEMARANG, sorotindonesia.com – Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang Ratna Ning Dyah Hasna Zahari menuturkan, Palang Merah Remaja (PMR) memperkuat pendidikan karakter salah satunya melalui lomba Smart Health Challengges. 

PMR merupakan wadah pembinaan generasi muda yang tidak hanya membekali keterampilan pertolongan pertama dan kegiatan kemanusiaan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter,” kata Ratna kepada media, Jumat (22/8/2025).

Sebab, kata dia, saat aktif dalam PMR maka para remaja dilatih disiplin, tanggung jawab, kerja sama, kepedulian sosial, serta jiwa kepemimpinan, sehingga terbentuk pribadi yang mandiri, berempati, dan berakhlak mulia.

Baca Juga:  HUT ke-26, Alfamart Targetkan Sumbang 26.000 Kantong Darah Untuk PMI

“Dalam menjalankan tugasnya anggota PMR berlandaskan pada Tri Bakti PMR yakni Meningkatkan keterampilan hidup sehat, Berkarya dan berbakti di masyarakat dan mempererat persahabatan nasional dan internasional,” urainya.

Maka dari itu dirinya berharap pembinaan PMR dapat menumbuhkan sekolah yang inklusi, bebas dari bullying dan aksi kekerasan. “Melalui penanaman nilai-nilai kepedulian, solidaritas, dan kemanusiaan yang ditanamkan dalam PMR, diharapkan tumbuh budaya saling menghargai perbedaan, menolak segala bentuk perundungan (bullying), serta mencegah aksi kekerasan di sekolah,” tuturnya.

Baca Juga:  Jawab Persoalan Gangster dan Kreak, Joko Joss Motivasi Generasi Muda Semarang Aktif di Organisasi

Dengan demikian, lanjutnya, PMR dapat menjadi teladan sekaligus agen perubahan sehingga tercipta sekolah yang ramah, inklusif, dan penuh nilai kemanusiaan.

Dijelaskan Ratna, kurikulum pembinaan relawan muda (PMR), pelatih dan pembina bertugas membangun karakter kepalangmerahan sesuai dengan perannya masing-masing. “Untuk PMR mula sebagai sebagai pemimpin sebaya atau Peer Leader, PMR Madya sebagai pendukung sebaya atau Peer Support dan PMR Wira sebagai pendidik sebaya atau Peer Edukator,” terangnya.

Comments

comments