SUMEDANG,- Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si,. pimpin upacara serah terima jabatan Kasat Brimob Polda Jabar dari Kombes Pol Puji Santoso kepada Kombes Pol Arif Budiman yang dilaksanakan di Mako Sat Brimob, Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Jumat (20/4/2018).
Selain itu, diserahterimakan juga jabatan 3 (tiga) Kapolres jajaran Polda Jabar, yakni Kapolres Sumedang dari AKBP Hari Brata kepada AKBP Hartoyo, Kapolres Cirebon dari AKBP Risto Samodra kepada AKBP Suhermanto dan Kapolres Kuningan dari AKBP Yuldi Yusman kepada AKBP Iman Setiawan.
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs.Agung Budi Maryoto, M.Si., dalam amanatnya pada pelaksanaan pisah sambut mengatakan, “Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa serah terima jabatan merupakan bagian dari siklus pembinaan SDM Polri dalam bentuk tour of duty, maupun tour of area yang telah disusun dan dijalankan secara terencana, terpola, dan terprogram sesuai kebutuhan organisasi,” ucapnya.
“Dalam mengemban tugas dan tanggung jawab jabatan, ada beberapa hal yang perlu diingat bahwa kewenangan dapat didelegasikan kepada pejabat dibawahnya, tetapi tanggung jawab tidak dapat didelegasikan. Itu artinya, bahwa kewenangan dan tugas-tugas kepolisian yang kita emban ini adalah pelimpahan kewenangan dari pimpinan Polri yaitu Kapolri, dan secara berjenjang turun kepada pejabat dibawahnya, begitu terus sampai dengan kebawah. Oleh karena itu, kita harus sadar betul bahwa jabatan yang kita sandang adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada institusi kepolisian, masyarakat, bangsa dan negara, serta yang paling utama kepada Allah SWT,” ujar Kapolda mengingatkan.
Lanjut Kapolda berpesan pada acara tersebut, “Dengan demikian, pada setiap pelaksanaan serah terima jabatan, maka didalamnya menuntut komitmen, dedikasi dan tanggung jawab pejabat yang bersangkutan, untuk dapat melakukan peran, tugas, serta fungsi yang diamanahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang sekaligus sebagai kepercayaan dari pimpinan Polri, yang harus dilaksanakan secara profesional, akuntabel dan penuh rasa tanggung jawab,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut Kapolda juga menyampaikan kegiatan-kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian, “Sekilas perlu saya sampaikan bahwa, pada tahun 2018 ini merupakan tahun untuk menunjukan profesionalisme Polri sebagai alat negara dalam mengamankan Pilkada Serentak 2018, tahapan Pemilu 2019, Asian Games 2018, hari buruh atau May Day, menjelang bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2018, sehingga membutuhkan keseriusan dan tanggungjawab kita semua dalam pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut diterangkan, “Dalam mencermati perkembangan situasi kamtibmas di era keterbukaan dewasa ini, dimensi ancaman dan gangguan keamanan dari waktu ke waktu kian berkembang, dengan beragam resiko dan dampak yang ditimbulkan. Perkembangan lingkungan strategis belakangan ini, berpotensi terhadap munculnya berbagai bentuk ancaman dan gangguan terhadap situasi keamanan dalam negeri, seperti: kejahatan curas, curat, curanmor, penyalagunaan narkoba, miras oplosan, zat adiktif, tindak pidana pemilihan, premanisme, perampokan, pembunuhan, korupsi dan kekerasan terhadap anak, serta maraknya intoleransi dan radikalisme yang berlatar belakang kesukuan maupun keagamaan yang dikemas sedemikian rupa melalui pemanfaatan media sosial secara negatif untuk penyebaran berita hoax dan hate speech, sehingga secara keseluruhan sangat rentan terjadinya konflik sosial yang dapat menimbulkan kerusuhan, anarkis, pertikaian, permusuhan antar kampung, penghinaan agama dan sebagainya,” urainya.
“Dari sisi geopolitik, intensitas serta eskalasi masyarakat untuk menyuarakan haknya di muka umum semakin tinggi, bahkan sewaktu–waktu cenderung anarkis didalam menyampaikan maksud dan tujuannya. Terlebih lagi dengan adanya berbagai tindakan provokatif yang kerap memicu terjadinya konflik horisontal dan komunal antar kelompok masyarakat. Begitu juga dengan kondisi geografis wilayah jawa barat, yang cukup rawan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia, serta berpotensi dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda, sehingga kondisi tersebut tentunya dapat menjadi hambatan tersendiri bagi kelancaran pembangunan dan tatanan hidup masyarakat Jawa Barat. Berbagai ancaman dan gangguan Kamtibmas tersebut, tentunya menuntut profesionalisme Polri untuk mengantisipasinya, terutama dalam hal ini Sat Brimob Polda Jabar sebagai satuan yang bertugas menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk polres-polres yang memiliki jenis kerawanannya masing-masing untuk bersikap proaktif dan responsif dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang terjadi, guna mewujudkan tertib hukum, serta ketentraman masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polda Jabar,” terang Kapolda menekankan.
Berbagai upaya kepolisian telah kita lakukan secara bersama-sama untuk meminimalisir setiap kerawanan yang terjadi di Jawa Barat, namun kegiatan tersebut perlu ditingkatkan dengan mengadakan kegiatan sosial maupun kegiatan olahraga, serta senantiasa bersinergi dengan TNI unsur pemerintah daerah, penyelenggara Pilkada, tokoh agama/para ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh partai dan para ormas, serta seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi mendukung tugas-tugas kepolisian. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan kinerja organisasi yang baik harus didukung dengan sosok pimpinan kesatuan, baik pada tingkat Satker Polda maupun satuan kewilayahan yang mumpuni dalam segala aspek terutama kepemimpinan yang memiliki karakter kuat, visioner dan mampu menerapkan tindakan kreatif, inovatif, serta transparan, akuntabel dan profesional, sesuai dengan track kebijakan pimpinan, pungkasnya. [Rls|dok.foto:istimewa]