Hal tersebut disampaikan Marthinus saat pelepasan pekerja migran Indonesia yang siap berangkat ke Korea Selatan difasilitasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Pemaparan yang disampaikan menurut Kepala BNN ketika bertemu dengan WNI lain di luar negeri, para pekerja migran cenderung membuka diri tanpa mendalami siapa orang yang mereka ajak berinteraksi tersebut.
Kepala BNN berharap kepada para pekerja migran tidak termakan hasutan para pengedar narkotika di luar negeri.
Selain itu, Marthinus juga menjelaskan modus lainnya soal kerawanan pekerja migran yang dijadikan alat untuk mengirimkan narkoba dari satu negara ke negara lainnya.
Para pekerja migran Indonesia lantas diingatkan jangan mudah menerima titipan barang dari orang di luar negeri untuk dibawa melintas ke negara lain atau dibawa pulang ke Indonesia.
“Kadang-kadang mereka-mereka itu menggunakan kelengahan kita. Ketika kita mau pulang dari satu tempat di luar negeri, disusupi satu barang saja, adik-adik tidak mungkin tidak tahu,” ungkapnya.
Dia pun mengingatkan para pekerja migran untuk terus menyadari tujuan awal bekerja di luar negeri adalah untuk mencari rezeki yang halal.
Marthinus juga meminta para pekerja migran untuk terus membangun komunitas yang baik dengan sesama pekerja migran untuk memperkuat dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Selama ini kan cita-cita kita adalah menjadi tulang punggung keluarga, dalam mencari nafkah, mencari uang dan bekerja keras di luar negeri. Cita-cita luhur ini jangan dibelokkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin mencari keuntungan,” pungkasnya.***